- Bacaan I: Za 8:20–23
- Mazmur: Mzm 87:1–3,4–5,6–7
- Injil: Luk9:51–56
Renungan
Kekerasan tidak seharusnya dibalas dengan kekerasan. Untuk memadamkan api bukan dengan api, melainkan dengan air. Prinsip kehidupan seperti itulah yang hendak dipraktikkan Yakobus dan Yohanes terhadap orang-orang Samaria yang dianggap menghambat dan menghalangi perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Orang-orang Samaria menolak kehadiran Yesus yang mau melewati desa mereka. Yakobus dan Yohanes bermaksud membalas perbuatan orang-orang Samaria tersebut. Namun, Yesus tidak menyetujui tindakan mereka, bahkan Yesus menegur mereka. Yesus tidak pernah memperbolehkan para murid-Nya menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan persoalan. Dalam situasi yang sesulit apa pun, para murid harus tetap mengedepankan kasih dan kelembutan.
Penolakan merupakan salah satu pengalaman yang menyakitkan kehidupan kita. Pengalaman ditolak dapat membuat kita kecewa, marah, dan benci. Meski demikian, pengalaman pahit seperti itu tidak boleh melunturkan kebaikan hati kita. Penolakan hendaknya kita terima sebagai ujian atas iman kita. Mengikuti Yesus berarti mengikuti penderitaan dan kematian-Nya. Kita tidak boleh membalas kejahatan dengan kekerasan.
Ya Tuhan Yesus, Engkau tidak mengizinkanku membalas kejahatan dengan kekerasan, melainkan dengan kasih. Untuk itu, aku mohon lembutkanlah hatiku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar