Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Oktober 04, 2011

4 Oktober 2011
Pekan Biasa XXVII
Pw St. Fransiskus Assisi (P); St. Fransiskus Charitas; St. Kuintinus

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: ”Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: ”Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Renungan
Marta tentu tidak bisa dipersalahkan. Dia mau membuat yang terbaik buat sahabat yang begitu dekat dengan mereka. Namun terkadang, seperti Marta, kita larut dalam menyibukkan diri dengan pekerjaan atau pelayanan sampai terkadang kita lupa akan siapa yang kita layani, untuk siapa kita menyibukkan diri. Bisa juga, karena terbiasa sibuk, kita cemas kalau tidak sibuk atau tidak menyibukkan diri. Hidup kita akhirnya selalu dihantui oleh kecemasan dan kekhawatiran akan banyak perkara. ”Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Mat. 6:27).

Maria telah memilih yang terbaik yang tidak dapat diambil darinya. Dia memilih untuk berada di kaki Sang Guru sambil mendengarkan wejangan dan pesan-pesan kehidupan. Kehadiran Tuhan dalam hidup kita perlu disambut juga oleh kehadiran hati kita di hadapan-Nya. Kita mungkin seperti Maria, memilih yang terbaik, tetapi pikiran kita bagaikan kera yang meloncat-loncat dari satu pohon kecemasan ke pohon kecemasan yang lain. Tuhan mengundang kita untuk menikmati kehadiran-Nya yang membawakan kita kesejukan dan damai.

Tuhan Yesus, bebaskanlah aku dari segala kecemasan dan kekhawatiranku yang tidak perlu agar aku menikmati kehadiran-Mu dalam hidupku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: