6 Oktober 2011Pekan Biasa XXVII (H)St. Bruno; B. Isidorus; Diego de San Vitores; Sta. Maria Fransiska dr ke-5 luka Yesus

• Bacaan I: Mal 3:13–4:2a
• Mazmur: Mzm 1:1,2,3,4,6
• Injil: Luk 11:5–13

Lalu kata-Nya kepada mereka: ”Jika se­orang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Renungan
Keramahtamahan adalah keutamaan Injili. Pada masyarakat tradisional, keramahtamahan masih merupakan nilai yang dijunjung tinggi. Sungguh sesuatu yang memalukan kalau tuan rumah sama sekali tidak memberikan apa-apa kepada tamunya. Kalaupun dia tidak memiliki makanan atau minuman untuk dihidangkan, dia harus meminta atau meminjam dari tetangganya.

Dalam perikop ini, Yesus mau mengajarkan bahwa pertama, berbuat sesuatu untuk orang yang membutuhkan adalah sesuatu yang layaknya spontan terjadi dalam dinamika kehidupan sosial. Kedua, Yesus mewartakan bahwa Allah sungguh baik dan tidak akan pernah mengecewakan kalau anak-anak-Nya meminta sesuatu. Bahkan, Allah memberikan lebih dari apa yang kita butuhkan dan memberikan suatu anugerah yang paling indah, yaitu Roh Kudus-Nya. Apakah kita mendekati Allah dengan penuh kepercayaan bahwa permohonan kita dikabulkan?

Allah yang penuh kasih dan pemurah, Engkau tidak akan pernah mengecewakan hamba-Mu dan selalu memberikan yang terbaik dalam hidupku. Kuatkanlah imanku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011