Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Oktober 17, 2011

ZIARAH BATIN

Senin, 17 Oktober 2011
Pekan Biasa XXIX
Pw St. Ignatius dr Antiokhia, UskMrt. (M)
Bacaan I: Rm. 4:20–25
Mazmur : Luk. 1:69–70,71–72,73–75; R: 68
Bacaan Injil : Luk. 12:13–21

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: ”Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: ”Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?” Kata-Nya lagi kepada mereka: ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: ”Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.

Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Renungan
Harta kekayaan tentu tidak salah dan bukanlah dosa dalam keberadaannya. Namun, sering kali terjadi bahwa justru hartalah yang menjadi sumber keretakan dan ketidakharmonisan hubungan kita dalam keluarga dan bahkan sesama saudara kandung. Apakah yang dicari manusia dalam hidup ini? Harta? Atau kedamaian? Demikianlah seseorang yang mendekati Yesus meminta Yesus untuk menyelesaikan masalah keluarganya.

Di zaman Yesus, sangat biasalah orang datang ke Rabi untuk menyelesaikan persoalan keluarga mereka. Yesus tidak mengajarkan bahwa harta itu tidak penting dalam hidup, tetapi dia mengajarkan agar kita berhati-hati, harta tidak menjadi satu-satunya yang kita utamakan dalam hidup. Kita sadar bahwa hidup di dunia ini hanya sementara saja; segala harta yang kita miliki tidak akan kita bawa ke kuburan.

Harta ada hubungan yang erat dengan hati. Di mana harta kita berada, di situ juga hati kita. Oleh karena itu, dalam segala usaha kita, kita hendaknya tidak lupa dengan kebenaran yang sangat mendasar ini. Apakah karya kita dan segala yang kita lakukan membawa kita kepada kebahagiaan dan keharmonisan relasi dengan sesama dan Tuhan?

Doa: Tuhan Allahku, ajarilah aku setiap saat agar hanya mencari harta dan kekayaan yang sejati, yaitu kedamaian bersama-Mu. Amin.


(obormedia.com)

0 comments: