- Bacaan I: Keb 13:1–9
- Mazmur: Mzm 19:2–3,4–5; R: 2a
- Injil: Luk 17:26–37
Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”
[Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.] Kata mereka kepada Yesus: ”Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: ”Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Renungan
Sepanjang sejarah manusia, ada banyak ramalan, buku, dan film, yang menggambarkan akhir dunia, bahkan menyebutkan kapan kiamat akan terjadi. Berhadapan dengan kenyataan itu, beragam tanggapan muncul. Ada yang kebingungan, sebagian lagi tidak peduli, dan sebagian yang lain secara hati-hati menanggapi. Kita pun menjadi bagian dari zaman yang mungkin digelisahkan oleh hal-hal macam itu. Bagaimana kita bersikap?
Jelas bagi kita bahwa tidak ada seorang pun yang tahu kapan kiamat datang. Malaikat-malaikat pun tidak tahu. Yesus pun tidak tahu. Hanya Bapa yang tahu. Hari ini Yesus mengajak kita untuk mengambil sikap tertentu dalam menghadapi hari kedatangan-Nya. Yesus menganjurkan kita untuk tetap berada di tempat kita, melakukan apa yang baik yang kita kerjakan saat ini. Tidak perlu bingung, tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Biarlah semua berjalan sebagaimana seharusnya. Itulah semangat kepasrahan aktif menantikan kedatangan Tuhan.
Tuhan, meski mungkin kiamat segera datang, buatlah aku tetap tenang menjalankan tugas-tugas harianku dengan lebih baik. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar