Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, November 28, 2011

28 November 2011
Pekan Adven I (U)
Sta. Katarina Laboure; St. Yakobus dr Marka; B. Maria Helena Stollenwerk

Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, da­­tanglah seorang perwira mendapat­kan Dia dan memohon kepada-Nya: ”Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lum­­puh dan ia sangat menderita.” Yesus ber­kata kepadanya: ”Aku akan datang menyem­buhkannya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: ”Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi:

Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus men­dengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga.”


Renungan
Seorang perwira Romawi datang sendiri kepada Yesus untuk memohon hambanya disembuhkan. Yesus mau dan akan datang ke rumah perwira itu untuk menyembuhkan hambanya, tetapi ditolak karena sang perwira merasa tidak layak. Ia hanya memohon agar Yesus mengatakan sepatah kata saja karena cukup dengan cara itu ia yakin hambanya akan sembuh. Yesus heran akan perkataan dan sikap perwira ini. Yesus bahkan memuji-muji besarnya iman Sang Perwira. Iman yang besar dari Sang Perwira yang diwujudkan lewat kerendahan hatinya, membuahkan hasil. Hambanya disembuhkan Yesus, pada saat itu juga.

Satu pelajaran berharga dari perwira Romawi itu adalah bahwa kerendahan hati berkaitan erat dengan iman yang mendalam. Orang yang imannya mendalam tidak menyombongkan diri, justru semakin rendah hati. Kerendahan hatilah yang menyadarkannya kalau dirinya tidak pantas di hadapan Tuhan. Ketidakpantasan di hadapan Tuhan ini menjadikan rahmat Tuhan mudah dicurahkan. Semoga kita menjadi orang-orang yang rendah hati dan senantiasa terbuka terhadap segala rahmat dan anugerah Tuhan.

Tuhan, aku mengucap syukur kepada-Mu atas segala anugerah yang Engkau curahkan kepadaku meskipun sebenarnya aku tidak pantas menerimanya. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: