Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, November 08, 2011

8 November 2011
Pekan Biasa XXXII (H)
Sta. Teoktista; St. Klaudius dkk.

”Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukan­kah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sedia­kanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum.

Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”


Renungan
Pujian selalu menyenangkan bagi yang menerima. Pujian membuat orang merasa dihargai. Seorang ibu akan senang kalau masakannya dipuji oleh suami dan anak-anaknya. Seorang guru akan bangga kalau murid-muridnya masih mengingatnya. Seorang tukang parkir akan bersyukur kalau orang mengucapkan terima kasih atas pelayanannya. Pujian memang menyenangkan dan bisa menjadi dorongan untuk semakin giat bekerja. Namun, pujian tidak bisa dijadikan landasan untuk bekerja.

Yesus mengajak kita menjadikan ”semangat hamba” sebagai pedoman dalam bekerja. Kita perlu bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat karena memang seharusnya demikian. Ketika hasilnya menjadi hebat dan luar biasa, kita tidak perlu berteriak-teriak bahwa itu hasil pekerjaan kita. Bersama Yesus, kita mengatakan, ”Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk lebih rendah hati dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: