- Bacaan I: Keb 2:23–3:9
- Mazmur: Mzm 34:2–3,16–17,18–19; R: 2a
- Injil: Luk 17:7–10
Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”
Renungan
Pujian selalu menyenangkan bagi yang menerima. Pujian membuat orang merasa dihargai. Seorang ibu akan senang kalau masakannya dipuji oleh suami dan anak-anaknya. Seorang guru akan bangga kalau murid-muridnya masih mengingatnya. Seorang tukang parkir akan bersyukur kalau orang mengucapkan terima kasih atas pelayanannya. Pujian memang menyenangkan dan bisa menjadi dorongan untuk semakin giat bekerja. Namun, pujian tidak bisa dijadikan landasan untuk bekerja.
Yesus mengajak kita menjadikan ”semangat hamba” sebagai pedoman dalam bekerja. Kita perlu bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat karena memang seharusnya demikian. Ketika hasilnya menjadi hebat dan luar biasa, kita tidak perlu berteriak-teriak bahwa itu hasil pekerjaan kita. Bersama Yesus, kita mengatakan, ”Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.”
Ya Tuhan, ajarilah aku untuk lebih rendah hati dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar