Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Desember 12, 2011

12 Desember 2011
Pekan Adven III (U)
SP Maria dr Guadalupe; Sta. Yohana Fransiska de Chantal

Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: ”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka: ”Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.

Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?” Mereka memper­bincangkannya di antara mereka, dan berkata: ”Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi.” Lalu mereka menjawab Yesus: ”Kami tidak tahu.” Dan Yesus pun berkata kepada mereka: ”Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”


Renungan
Dalam banyak kesempatan kita dihadapkan pada sebuah pilihan. Sayangnya, banyak orang yang juga dipengaruhi oleh budaya keselarasan akhirnya selalu berkata, ”Terserah Anda.” Itu adalah cara aman agar kita bisa lari dari tanggung jawab untuk membuat pilihan. Bila ternyata pilihan yang diambil itu keliru, kita pun terbebas dari kesalahan. Bileam dihadapkan pada pilihan berat: mengutuk atau memberkati Israel. Ia memilih mengikuti suara Tuhan yang memintanya memberkati Israel.

Para musuh Yesus semakin terlihat sebagai orang pengecut yang hanya bisa omong besar. Mereka tidak berani menentukan sikap terhadap pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes. Karena itu, demi aman mereka berkata, ”Kami tidak tahu.” Kita mungkin tidak berbeda jauh dari mereka. Betapa seringnya kita lari dari tuntutan untuk memilih Yesus ketika kita dihadapkan pada pilihan yang penuh risiko. Kita lebih senang membiarkan orang lain mengambil risiko dan menanggung akibatnya, sementara kita tetap aman.

Yesus, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Ambillah jiwa pengecutku ini dan gantilah dengan keberanian untuk membuat pilihan seturut kehendak-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: