- Bacaan I: Zef 3:1–2,9–13
- Mazmur: Mzm 34:2–3,6–7,17–18,19,23; R: 7a
- Injil: Mat 21:28–32
Renungan
Para orang tua sering bercerita bahwa mendidik dan membesarkan anak sering mengandung misteri. Yang semula anak nakal ternyata akhirnya sukses dan jadi orang baik. Sebaliknya, yang semula manis ternyata akhirnya justru jatuh dalam narkoba dan masuk penjara. Mungkin seperti itu pula yang terjadi dalam perjalanan hidup kita yang sedang dididik oleh Tuhan sendiri. Yang menentukan adalah apakah kita terbuka untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan kita atau tidak.
Tuhan menawarkan berkat istimewa kepada Israel, tetapi banyak dari mereka menolaknya. Yesus menawarkan cinta-Nya, tetapi justru pelacur, pemungut cukai, dan orang-orang berdosa yang menyambutnya. Semua orang tentu melakukan kesalahan dalam hidupnya. Adalah bencana besar ketika orang menjadi yakin bahwa dirinya sudah sempurna dan tak perlu lagi belajar untuk menjadi lebih baik. Orang semacam ini tidak hanya menipu Tuhan dan sesamanya, tetapi juga dirinya sendiri.
Yesus, aku berseru kepada-Mu, dengarkanlah aku. Aku ingin memperbarui hidupku. Bentuklah hatiku agar dengan rendah hati belajar dari kesalahanku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar