Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Jumat, Desember 09, 2011

9 Desember 2011
Pekan ADVEN II (U)
St. Fransiskus Antonius; St. Petrus Fourier; St. Abel (anak Adam & Hawa); B. Bernardus Maria Silvestrelli

”Dengan apakah akan Kuumpa­ma­kan ang­kat­an ini? Mereka itu se­umpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”

Renungan
Orang yang tidak merasa aman dengan dirinya sendiri tentu tidak akan mudah merasa puas. Bahkan lebih merepotkan lagi, orang semacam itu akan menjadi ahli memberi kritik. Orang ini menghabiskan tenaganya untuk melihat keburukan di luar. Akibatnya, ia menjadi seperti tanaman yang tidak mendapat cukup air. Hatinya tak pernah damai. Kepada orang semacam ini Tuhan menjanjikan damai seperti sungai dan gelombang laut tanpa henti. Bila perhatian dipusatkan kembali kepada Tuhan, itu mungkin terjadi.

Rupanya banyak dari antara orang sezaman Yesus yang semacam itu. Yohanes yang memiliki gaya hidup keras dinilai sebagai orang yang kerasukan setan, sedangkan Yesus yang bergaul akrab dengan pendosa dinilai sebagai pelahap dan peminum. Jika hati kita kosong dan tangki cinta kita pun kosong, kita tidak akan pernah bisa melihat apa yang baik yang ada di luar sana. Kritik pedas mungkin sering menjadi pelarian bagi kita karena kita sebenarnya rindu untuk mengisi kekosongan dalam diri kita sendiri

Yesus, aku mengikuti Engkau, karena aku tahu hanya Engkaulah yang memiliki terang hidup sejati itu. Penuhilah hatiku dengan cinta dan kekuatan-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: