- Bacaan I: 1Sam. 8:4–7.10–22a
- Mazmur: Mzm 89:16–17.18–19; R: lh.2a
- Injil: Mrk. 2:1–12
Renungan
Popularitas Yesus sebagai penyembuh sudah tersebar luas. Ketika terdengar berita bahwa Yesus ada di suatu rumah maka datanglah orang-orang dari mana-mana mencari Dia. Ada begitu banyak orang sakit yang dibawa untuk disembuhkan. Rumah itu begitu sesak oleh orang-orang yang berdesak-desakan. Di antara mereka yang merindukan penyembuhan adalah seorang lumpuh, yang tidak dapat membantu diri sendiri. Ia pun digotong oleh empat orang lain. Melihat kerumunan orang, tidak mungkin mereka dapat membawa orang itu kepada Yesus melalui jalan yang biasa. Mereka pun menempuh cara yang tidak wajar ialah membawa si lumpuh itu naik ke atap dan menurunkannya di hadapan Yesus. Yesus tersentuh oleh iman mereka yang besar.
Sebelum menyembuhkannya, Yesus mengampuni dosa-dosanya. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari ahli-ahli Taurat yang hadir yang menganggap hanya Allah yang mempunyai kuasa untuk mengampuni dosa-dosa. Para ahli Taurat sesungguhnya tidak mau mengakui kuasa Yesus sebagai Anak Allah. Mereka juga masih beranggapan ada keterkaitan antara dosa dan penyakit. Penyakit dipandang sebagai hukuman atas dosa-dosa pribadi bahkan dosa orang tua. Orang lumpuh ini menjadi lumpuh karena dosa-dosanya. Dengan mengampuni dosa-dosanya dan menyembuhkan dia, Yesus membebaskan dia secara utuh, fisik dan rohani, badan dan jiwa.
Ketika kita percaya sepenuhnya kepada Yesus maka kelumpuhan rohani dan batin kita pun dapat disembuhkan-Nya.
Tuhan Yesus Kristus, dalam kelumpuhan jasmani, rohani dan batinku, bawalah rahmat penyembuhan agar aku Kaupulihkan menjadi pribadi yang utuh. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar