Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Januari 31, 2012

31 Januari 2012
Pekan Biasa IV
Pw St. Yohanes Bosco, Im. (P) Sta. Marcella; St. Aidan

Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bon­dong datang lalu mengerumuni Dia. Se­d­ang Ia berada di tepi danau, datanglah se­orang ke­pala rumah ibadat yang bernama Yairus. Keti­ka ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di de­pan kaki-Nya dan memohon dengan sa­ngat kepada-Nya: ”Anakku perempuan se­dang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letak­kanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia sela­mat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama se­kali tidak ada faedahnya malah sebaliknya ke­ada­annya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ”Siapa yang menja­mah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab: ”Eng­kau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perem­puan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas diri­nya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala se­suatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perem­puan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menye­lamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan. Renungan Injil hari ini mengisahkan tentang dua penyembuhan oleh Yesus, yakni anak perempuan dari Yairus, seorang pegawai Bait Allah, dan seorang wanita yang sudah menderita pendarahan selama dua belas tahun. Dalam kedua kisah ini ada iman yang tampak. Yairus, ayah dari anak perempuan yang sakit berat, mendekati Yesus serta memohon, sambil tersungkur, agar Yesus meletakkan tangan-Nya supaya anaknya yang sedang sakit berat dapat sembuh. Yairus sungguh beriman. Ia mempercayakan anaknya kepada daya penyembuhan Yesus. Sedangkan wanita yang menderita pendarahan mempunyai iman yang luar biasa kepada Yesus. Ia percaya bahwa cukuplah menjamah jubah Yesus maka ia akan sembuh. ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (Mrk. 5:28). Buah dari iman yang mendalam adalah penyembuhan, pemulihan raga dan jiwa. ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” (Mrk. 5:34). Melalui kisah ini kita diajak untuk tidak ragu dan segan memohon penyembuhan dari Yesus. Syarat­nya, iman yang tulus dan kuat. Yesus mampu berbuat apa saja bagi orang yang percaya! Tuhan Yesus Kristus, jamahlah hidupku dengan kuasa-Mu yang menyelamatkan; sembuhkan dan pulihkan aku supaya aku hidup seutuhnya. Amin. Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: