- Bacaan I: Yes. 55:1–11
- Mazmur: Yes. 12:2–3.4bcd.5–6; R: 3
- Injil: Mrk. 1:7–11
Renungan
Pembaptisan Yesus oleh Yohanes di Sungai Yordan sangat sarat makna. Dengan datang kepada Yohanes untuk menerima baptisan pertobatan dan pengampunan dosa, walaupun Dia sendiri tidak berdosa, Yesus mengisyaratkan kerendahan hati dan solidaritas dengan kaum pendosa dan rela diperlakukan sebagai pendosa. ”Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2Kor. 5:21). Dengan demikian, Ia memikul beban kesalahan umat manusia di pundak-Nya. Ia rela menjadi hamba Yahweh yang menderita (bdk. Yes. 42:1).
Peristiwa pembaptisan adalah juga saat keputusan yang menentukan bagi Yesus, yakni awal penampilan dan karya di hadapan umum. Kemunculan Yohanes Pembaptis adalah tandanya. Inilah saatnya Ia menunjukkan identitas-Nya sebagai Anak Allah dan saat Ia direstui oleh Bapa, yang ditandai dengan suara dari surga: ”Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk. 1:11). Inilah juga saatnya Dia dibekali oleh kekuatan Roh Allah untuk menjalankan tugas perutusan di hadapan banyak orang: ”... dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya” (Mrk. 1:10).
Dengan pembaptisan kita juga mendapat identitas baru sebagai anak Allah, yang dipersatukan dalam Kristus dan diutus dengan kekuatan Roh Kudus. Identitas baru ini mengangkat jati diri kita dan sekaligus menuntut kita untuk menjadi semakin rendah hati dan penuh komitmen menjadi murid-murid Yesus. Kita yang berdosa dijadikan layak oleh Allah untuk menjadi anak-anak yang dikasihi-Nya dan yang berkenan kepada-Nya. Sungguh luhur martabat kita ini!
Terima kasih, Tuhan, Engkau telah memberi kepadaku martabat sebagai anak Allah. Mampukanlah aku untuk hidup seturut martabat yang luhur itu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar