- Bacaan I: 1Raj. 11:29–32; 12:19
- Mazmur: Mzm 81:10–11ab.12–13.14–15
- Injil: Mrk. 7:31–37
Renungan
Orang tuli atau tak bisa mendengar itu ternyata ada macam-macam, sekurang-kurangnya ada dua macam. Pertama, orang tidak bisa mendengar karena memang secara fisik terdapat kerusakan pada organ pendengarannya. Orang tuli lainnya adalah tuli secara psikologis. Bila seorang begitu konsentrasi pada pekerjaan, ia mungkin ”tidak mendengar” bunyi bel di pintu atau berderingnya bunyi telepon.
Konsentrasi yang penuh dapat menjadi suatu berkat, namun dapat pula menjadi kekurangan. Seorang pemuda yang jatuh cinta, bisa saja menjadi ”tuli”. Ia tidak dapat mendengar nasihat apa pun yang disampaikan kepadanya.
Demikian halnya tentang kebisuan. Dua orang yang saling membenci cenderung untuk tidak mau bertegur sapa. Mereka memiliki mulut dan lidah yang normal, namun kebencian hati telah mengikat lidah mereka. ”Effata”, ”Bukalah”, ujar Yesus.
Ada saat tertentu kita membutuhkkan sentuhan Yesus agar telinga dan lidah kita terbuka lebar pada kebaikan dan cinta Allah.
Yesus, sentuhlah aku agar aku lebih mau mendengarkan dan berkata-kata tentang yang baik saja. Jamahlah aku agar seluruh diriku terbuka mengungkapkan kasih-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar