- Bacaan I: Yak. 1:1–11
- Mazmur: Mzm 119:67.68.71.72.75.76, R: 77a
- Injil: Mrk. 8:11–13
Renungan
Pak Slamet selalu berkendaraan dengan hati-hati. Suatu hari nasib sial menimpanya. Seorang pengemudi angkot yang ugal-ugalan menabrak pak Slamet dari belakang. Slamet jatuh bersama motornya yang ia kendarai. Tangan kirinya patah. Pak Slamet tidak bisa menerima kanyataan ini. Hatinya dipenuhi dengan kemarahan dan dendam. Hal ini membuat tensi darahnya menjadi tinggi. Beberapa hari kemudian, peristiwa lebih tragis menimpa dirinya. Ia terkena stroke….
Berbagai kesusahan dapat menimpa hidup kita, termasuk kesusahan akibat kelalaian pihak lain. Santo Yakobus, dalam bacaan pertama, mengajak kita untuk melihat kesusahan hidup dari kacamata berbeda. Menurutnya, kesusahan hidup dapat juga dipandang sebagai ujian terhadap iman yang akan menghasilkan ketekunan. Pada gilirannya, ketekunan akan mengantar kita pada kesempurnaan.
Ajakan Rasul Yakobus pantas untuk kita renungkan. Bukankah Kristus juga kerap mengalami penderitaan akibat ulah orang lain yang tidak bertanggung jawab? Kristus tetap bertahan hingga akhir hayat-Nya. Dialah tanda dari surga itu, tanda yang mendatangkan keselamatan berkat pengurbanan Tubuh dan Darah-Nya sendiri.
Tuhan Yesus, Engkau mencintai aku seutuhnya. Kuatkanlah aku manakala aku dilanda kesusahan hidup. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar