Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Februari 23, 2012

23 Februari 2012
Hari Kamis Sesudah Rabu Abu (U)
Pw. St. Polykarpus, UskMrt. St. Willigis

Dan Yesus berkata: ”Anak Manusia ha­rus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam ke­pala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan di­bang­kitkan pada hari ketiga.” Kata-Nya ke­pa­da mereka semua: ”Setiap orang yang mau meng­ikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, me­mi­kul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamat­kan nya­wa­nya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barang­siapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. Apa gunanya se­orang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan diri­nya sendiri?”

Renungan
Seorang sopir truk melihat seorang petani sedang berjalan kaki memikul beban berat. Petani ini sedang menuju kota hendak menjual hasil buminya. Pak sopir yang baik hati berhenti dan menawarkan tumpangannya. Tak lupa, sopir meyakinkan bahwa tak akan memungut bayaran sedikit pun.

Dengan sedikit ragu, petani yang lugu menerima tawaran itu dan naik ke atas truk. Dari kaca spion, sopir melihat bahwa petani berdiri di bak truknya sambil tetap memikul barang bawaannya. Sopir itu turun, mendekati petani dan berkata: ”Saya lihat sepanjang jalan Bapak tetap memikul bawaan di pundak Bapak ...?” Petani itu menjawab dengan sungguh-sungguh. ”Saya ingin meringankan beban Bapak. Jadi saya tetap pikul sendiri beban saya!” ujarnya.

Sebagai murid Kristus, kita harus berani memikul salib kita, beban hidup kita setiap hari. Namun, tidak jarang kita memikul beban hidup yang tidak perlu….

Tuhan Yesus, Engkau telah menebus dosa-dosaku. Jangan biarkan aku menanggung beban yang tidak perlu, akibat dosa-dosaku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: