- Bacaan I: Yes. 55:10–11
- Mazmur: Mzm 34:4–5.6–7.16–17.18–19; R: 18b
- Injil: Mat. 6:7–15
Renungan
Seorang utusan menuju sebuah rumah besar dengan gerbang besi yang tinggi. Utusan ini mengetuk pintu gerbang, namun tak ada jawaban. Ia mengetuk lagi lebih keras. Tetap tak ada jawaban. Ia tahu, di dalam sana ada penghuninya. Dengan agak kesal, diambilnya batu besar dan dipukulnya pintu gerbang berulang kali. Barulah pintu terbuka. Dari balik pintu, keluar seorang nenek dan bertanya, ”Apakah Anda ingin masuk?” Sang utusan menjawab, ”Nek, siapa pun yang mengetuk seperti tadi, pastilah ingin masuk!” Sambil membuka pintu, nenek berkata, ”Yah, di sekitar sini banyak anak-anak nakal bermain-main. Mereka sering mengetuk pintu beberapa kali lalu kabur. Jadi, saya tidak lagi menggubris ketukan pintu. Tapi, waktu saya mendengar cara Anda mengetuk tadi, saya yakin, Anda memang tamu yang benar-benar ingin masuk!”
Yesus melarang orang berdoa bertele-tele. Lantas Yesus mengajarkan doa Bapa Kami yang terkenal itu. Pada hakikatnya, sebagaimana diajarkan Yesus pada bagian lain, salah satu hal penting dalam doa adalah kesungguhan dan percaya. Bila kita berdoa sepenuh hati dengan keyakinan seperti cara utusan mengetuk pintu, maka doa kita akan didengar Tuhan.
Tuhan, tambahkan selalu imanku sehingga aku mampu berdoa dengan lebih sungguh-sungguh. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2011
0 comments:
Posting Komentar