Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Jumat, Mei 18, 2012

18 Mei 2012
Pekan PASKAH VI (P); Novena Pentakosta 1
B. Willem Toulouse; St. Yohanes I, Paus; St. Venantius; St. Feliks dr Cantalice;

”Aku berkata kepadamu: Sesung­guh­nya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan ber­gembira; kamu akan berdukacita, teta­pi dukacitamu akan berubah menjadi suka­­cita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia mela­hir­kan anaknya, ia tidak ingat lagi akan pende­ritaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.”

Renungan
Pak Boni tinggal di sebuah wilayah yang cukup fanatik. Sebagai minoritas dalam wilayah tersebut keluarga mereka selalu hidup dalam ketakutan karena terkadang ada saja orang-orang yang memusuhi mereka tanpa alasan. Rumahnya sering dilempari batu dan juga diancam untuk dibakar. Suatu saat ia mengikuti sebuah retret bagi awam yang diadakan oleh parokinya. Setelah retret itu imannya diteguhkan, ia mengajak keluarganya untuk tekun dalam doa dan mengikuti Ekaristi harian. Setiap hari mereka berdoa, mensyukuri semua keadaan itu dan memohon pengampunan bagi orang-orang yang memusuhi mereka. Selain itu, mereka tetap bersikap ramah dan bergaul dengan tanpa takut-takut. Sikap dan doa keluarga ini membuat orang-orang itu menjadi baik dan tidak mengganggu lagi.

Paulus dalam pewartaannya di Korintus mengalami ancaman dari mereka yang memusuhinya. Suatu saat hatinya diteguhkan pesan Tuhan melalui suatu penglihatan: ”Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” (Kis. 18:9-10). Oleh pesan ini Paulus tetap tinggal di situ dan mewartakan sabda Tuhan tanpa takut.

Sebelum kenaikan-Nya ke Surga Yesus sudah mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan mengalami banyak penderitaan karena nama-Nya. Namun, mereka tak perlu khawatir sebab semua itu akan dirasakan seperti seorang ibu yang sakit bersalin, — sakit itu akan dirasakan sebagai sukacita bila anaknya sudah lahir. Itu berarti, pewartaan yang melahirkan anak-anak Tuhan, meskipun berat, penuh tantangan dan derita, akan terasa sebagai sukacita bila hasil pewartaan itu menambah jumlah orang yang diselamatkan dan menjadi pengikut-pengikut Yesus Kristus. Orang-orang yang menghayati firman ini tentu akan merasa bersukacita ke mana saja mereka diutus untuk mewartakan sabda Tuhan. Jangan takut untuk mewartakan sabda Tuhan di manapun kita berada, sebab Tuhan selalu menyertai kita yang percaya dengan kuasa-Nya yang teguh.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk setia kepada-Mu dalam suka-duka menghayati firman-Mu dalam hidupku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: