Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Juni 14, 2012

14 Juni 2012
Pekan Biasa X (H)
St. Metodius; B. Gerardus; Pw S. Nabi Elisa

”Maka Aku berkata kepadamu: Ji­ka hidup keagamaanmu tidak le­bih benar daripada hidup ke­aga­maan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika eng­kau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap eng­kau, tinggalkanlah persembahanmu di de­pan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mem­per­sembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu se­la­ma engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menye­rahkan engkau kepada hakim dan hakim itu me­nyerahkan engkau kepada pembantunya dan eng­kau dilemparkan ke dalam penjara. Aku ber­kata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau mem­bayar hutangmu sampai lunas.”


Renungan
Kita sering menganggap sikap terhadap sesama sebagai perkara yang sepele, remeh, tidak perlu dikaitkan dalam hubungan manusia dengan Tuhan, misalnya ketika sedang berdoa dan semacamnya. Atau sebaliknya ada orang yang mengira doa dan persembahan dapat membereskan konflik dengan sesama di mata Tuhan. Tentu saja perkiraan dan pandangan ini tidak benar; maka Tuhan meluruskannya dengan memberikan pengajaran-Nya.

Memang mempersembahkan korban itu sangat mulia dan luhur karena memperlihatkan sembah sujud dan bakti kita kepada Tuhan. Tetapi, semua itu tak ada artinya bila orang juga melakukan kejahatan terhadap sesamanya, seperti kekerasan fisik: membunuh, dan bahkan kekerasan non fisik: menghina, memaki-maki. Walaupun ia rajin membawa korban persembahan, orang seperti ini tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Bagi Tuhan hubungan manusia dengan sesamanya itu sangat menentukan dan mewarnai hubungan manusia dengan diri-Nya. Oleh karena itu, korban persembahan dan doa bukan hanya sekadar upacara ritual yang lahiriah atau dilakukan dalam kemunafikan seperti halnya orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

Hati yang bersih menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang hendak mempersembahkan korban dan amal kepada Tuhan dan sesama. Maka Tuhan menuntut agar orang terlebih dahulu membersihkan hatinya dengan cara memperbaiki kembali relasi yang retak dengan sesama, atau berdamai lebih dahulu dengan sesamanya, sebelum menghadap Tuhan.

Ya Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai bagi sesama, sehingga doa yang aku hunjukkan kepada-Mu menjadi persembahan mewangi di hadirat-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: