- Bacaan I: Hos. 8:4–7.11–13
- Mazmur: Mzm 115:3–4.5–6.7ab–8.9–10; R: 9a
- Injil: Mat. 9:32–38
Renungan
Dalam salah satu sesi acara rekoleksi panggilan untuk murid-murid SMP, imam pemberi rekoleksi bertanya kepada para murid laki-laki, ”Siapa di antara kalian yang ingin menjadi imam atau biarawan?” Ada dua anak laki-laki yang unjuk jari. Kemudian imam itu bertanya kepada para murid perempuan, ”Siapa di antara kalian yang ingin menjadi biarawati?” Tidak ada satu pun murid perempuan yang unjuk jari.
Mengapa minat untuk menjadi imam, biarawan, dan biarawati menurun? Apakah karena pengaruh globalisasi, teknologi, atau kehidupan dunia modern saat ini? Minimnya jumlah panggilan memang menjadi keprihatinan kita bersama seluruh warga Gereja—bukan hanya menjadi tanggung jawab para klerus atau pimpinan Gereja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh umat beriman, teristimewa keluarga-keluarga Katolik sebagai seminarium, tempat persemaian iman pertama dan utama. Di sana Tuhan bekerja sama dengan keluarga-keluarga Katolik dalam mempersiapkan orang yang pantas menjadi pekerja-pekerja kebun anggur-Nya. Namun, apakah kita mau dan bersedia bekerja sama dengan Tuhan sendiri dalam menanamkan benih panggilan dalam diri anak-anak atau saudara-saudari kita, dengan membangun cara hidup keluarga Kristiani yang bertekun dalam doa bersama, aktif dalam kehidupan lingkungan dan paroki, serta melakukan perbuatan amal-saleh lainnya?
Panenan memang banyak, tapi sedikitlah pekerjanya. Maka, marilah kita berdoa supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk panenan itu, untuk merawat dan menyembuhkan yang sakit, mengusir setan-setan, dan untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Ya Bapa, begitu banyak orang yang rindu akan sabda-Mu dan uluran belas kasih-Mu. Semoga semakin banyak kaum muda merelakan dirinya untuk berkarya di kebun anggur-Mu, menjadi pewarta kasih-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar