Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Juli 10, 2012

10 Juli 2012
Pekan Biasa XIV (H)
Sta. Veronika Yuliani; Sta. Rufina dan Secunda; St. Olaf II; St. Felisitas; St. Erik IX

Sedang kedua orang buta itu keluar, diba­wa­lah kepada Yesus seorang bisu yang kerasukan setan. Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: ”Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel.” Tetapi orang Farisi berkata: ”Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Demi­kian­lah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, kare­na mereka lelah dan terlantar seperti dom­ba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepa­da murid-murid-Nya: ”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu minta­lah kepada tuan yang empunya tuaian, supa­ya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Renungan
Dalam salah satu sesi acara rekoleksi panggilan untuk murid-murid SMP, imam pemberi rekoleksi bertanya kepada para murid laki-laki, ”Siapa di antara kalian yang ingin menjadi imam atau biarawan?” Ada dua anak laki-laki yang unjuk jari. Kemudian imam itu bertanya kepada para murid perempuan, ”Siapa di antara kalian yang ingin menjadi biarawati?” Tidak ada satu pun murid perempuan yang unjuk jari.

Mengapa minat untuk menjadi imam, biarawan, dan biarawati menurun? Apakah karena pengaruh globalisasi, teknologi, atau kehidupan dunia modern saat ini? Minimnya jumlah panggilan memang menjadi keprihatinan kita bersama seluruh warga Gereja—bukan hanya menjadi tanggung jawab para klerus atau pimpinan Gereja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh umat beriman, teristimewa keluarga-keluarga Katolik sebagai seminarium, tempat persemaian iman pertama dan utama. Di sana Tuhan bekerja sama dengan keluarga-keluarga Katolik dalam mempersiapkan orang yang pantas menjadi pekerja-pekerja kebun anggur-Nya. Namun, apakah kita mau dan bersedia bekerja sama dengan Tuhan sendiri dalam menanamkan benih panggilan dalam diri anak-anak atau saudara-saudari kita, dengan membangun cara hidup keluarga Kristiani yang bertekun dalam doa bersama, aktif dalam kehidupan lingkungan dan paroki, serta melakukan perbuatan amal-saleh lainnya?

Panenan memang banyak, tapi sedikitlah pekerjanya. Maka, marilah kita berdoa supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk panenan itu, untuk merawat dan menyembuhkan yang sakit, mengusir setan-setan, dan untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah.

Ya Bapa, begitu banyak orang yang rindu akan sabda-Mu dan uluran belas kasih-Mu. Semoga semakin banyak kaum muda merelakan dirinya untuk berkarya di kebun anggur-Mu, menjadi pewarta kasih-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: