- Bacaan I: Hos. 11:1,3–4,8c–9
- Mazmur: Mzm 80:2ac.3b.15–16; R: 4b
- Injil: Mat. 10:7–15
Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu.”
Renungan
Orang-orang dalam suatu daerah dan kultur tertentu mengartikan kata guru sebagai seseorang yang harus digugu dan ditiru. Digugu berarti didengarkan, dipercaya, dan ditaati ajarannya. Ditiru berarti segala tingkah laku dan perbuatannya menjadi teladan.
Yesus adalah guru bagi para murid-Nya. Semasa hidup-Nya, Yesus menghadirkan Kerajaan Allah ke tengah dunia. Ia menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta, memberi makan orang lapar, dan mengusir setan-setan. Kalau Yesus sebagai guru sudah melakukan semua itu dan memerintahkan kepada para murid untuk melakukan hal yang sama, maka para murid pun juga harus melaksanakannya.
Kita sebagai murid-murid Yesus di zaman sekarang juga mengemban tugas yang sama. Kita diutus untuk menghadirkan Kerajaan kasih dan kebenaran Allah melalui perkataan dan perbuatan kita yang nyata, sehingga mereka yang mengalami kasih Allah itu akan menemukan kehidupan baru, yaitu kesembuhan, kebangkitan, kesucian, dan dibebaskan dari segala kegelapan. Kita tidak usah takut dan cemas untuk mewartakan kasih, menegakkan keadilan dan kebenaran di dunia ini, karena Tuhan sendiri akan senantiasa menyertai dan memampukan kita untuk melaksanakan tugas luhur itu.
Tuhan Yesus Kristus, aku bersyukur bahwa Engkau senantiasa memenuhi kebutuhan hidupku berkat kemurahan dan kebaikan-Mu. Semoga aku senantiasa mampu mewartakan dan membagikan kasih dan kebaikan-Mu itu kepada sesamaku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar