Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Rabu, Juli 25, 2012

25 Juli 2012
Pekan Biasa XVI
Pesta St. Yakobus, Rasul (M)

Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk me­minta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: ”Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: ”Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: ”Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?” Kata mereka kepada-Nya: ”Kami dapat.” Yesus berkata kepada mereka: ”Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain ke­­pada kedua saudara itu. Tetapi Yesus me­mang­gil mereka lalu berkata: ”Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Renungan
Seorang mahasiswi dari keluarga yang sangat berada, rela menjadi pembantu rumah tangga untuk membiayai kuliahnya sendiri. Keinginannya untuk belajar mandiri tidak diketahui oleh pihak keluarganya. Uang saku yang dikirimkan oleh orang tuanya tidak berkurang banyak. Semasa menjadi pembantu rumah tangga ia merasakan bagaimana menjadi orang yang dipandang kecil. Pekerjaan yang dilakukannya memang tidak sempurna, tetapi ia belajar menyempurnakan diri untuk menjadi orang baik. Cacian dan celaan dari majikannya ia terima terus-menerus saat bekerja. Majikannya memarahi bahkan sering pula melempar benda keras ke arah mahasiswi ini. Tetapi, ia mencoba bertahan dan tetap kuat menjadi seorang pembantu rumah tangga hingga kuliahnya selesai.

Yesus adalah anak Allah yang Mahatinggi. Kedudukan-Nya begitu tinggi, namun Ia toh mau menjadi manusia sama seperti kita. Ia mau menjadi kecil untuk meneladankan kebaikan-kebaikan. Yesus menegaskan dengan contoh diri-Nya sendiri, bahwa siapa pun yang mau menjadi besar hendaklah ia menjadi pelayan. Seorang yang besar hendaklah melakukan pelayanan yang baik dari hal-hal yang paling kecil sekalipun. Lebih indah melayani lebih dulu daripada hidup dilayani dan bergaya untuk dilayani. Membiarkan diri dilayani adalah bentuk kesombongan ketika kita seharusnya masih mampu melayani sesama.

Tuhan, biarkanlah aku menjadi alat-Mu untuk sesama, biarkanlah aku lebih dulu melayani, dan menghindari godaan untuk selalu dilayani. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2012

0 comments: