- Bacaan I: Sir. 44:1.10–15
- Mazmur: Mzm 132:11.13-14.17–18
- Injil: Mat. 13:16–17
Renungan
Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Ketika melewati perempatan jalan, mobil tersebut tetap melaju tanpa melihat rambu-rambu lalu lintas. Padahal sedang lampu merah. Dan, tabrakan dahsyat pun tak terkendalikan. Kecelakaan mengenaskan tersebut terjadi bukan karena tidak ada tanda penunjuk, tetapi akibat kelalaian seseorang yang tidak mengindahkan peraturan lalu lintas. Banyak orang melihat tanda, tetapi tidak mengindahkannya. Banyak orang menjadi terancam keselamatannya gara-gara ketidakpedulian seseorang.
Yesus merupakan tanda kehadiran kasih Allah di dunia ini. Kita semua boleh mengatakan berbahagia karena kita mengenal, mendengar, dan melihat bukti karya penyelamatan yang dilakukan oleh Yesus yang bangkit. Kita berbahagia karena menjadi orang-orang pilihan Allah yang mengasihi dan dikasihi oleh Allah. Namun terkadang kita lupa diri dan tidak mengindahkan keterlibatan Allah dalam hidup kita.
Kita suka berjalan dengan kesenangan kita sendiri, mengikuti hawa nafsu kita yang tidak sejalan dengan kehendak Allah. Di sinilah kita akan terjatuh dan terjatuh lagi akibat kebodohan kita sendiri. Yesus tentu sangat menyayangkan sikap kita seperti ini. Ia mengharapkan kita untuk benar-benar menjadi orang yang berbahagia karena memiliki mata iman untuk melihat jalan keselamatan Allah dan telinga yang peka untuk mendengar bisikan kasih Allah.
Tuhan Yesus, terima kasih, Engkau telah mempercayakan aku untuk melihat keselamatan yang berasal dari-Mu. Semoga aku selalu menjaga diriku agar senantiasa berada di jalan keselamatan-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar