- Bacaan I: Why 18:1-2, 21-23; 19:1-3, 9a
- Bacaan Injil: Luk 21:20-28
Renungan
Keruntuhan Yerusalem yang dinubuatkan oleh Yesus akhirnya terbukti pada sekitar tahun 70. Meskipun itu kota suci, penduduknya harus berupaya menyelamatkan diri dan tidak membiarkan diri mereka binasa bersama keruntuhan kota; Yerusalem adalah kota suci, namun penduduk janganlah mati sia-sia di dalamnya.
Orang-orang yang percaya kepada Yesus, hidup dalam dunia bersama dengan orang-orang lain. Kita pun mengalami apa yang dialami oleh orang-orang lain ketika terjadi kemalangan massal, entah bencana, pergolakan politik, ataupun tragedi kemanusiaan lainnya. Bagaimana sikap kita? Kita diajak untuk senantiasa bangkit dari keterpurukan itu dan mengarahkan pandangan kita kepada Kristus, satu-satunya andalan dan sandaran kita. Kita berpasrah diri dan berdoa kepada-Nya agar Dia menyatakan penyelamatan-Nya atas kita semua. Penyerahan diri kita kepada-Nya berdampak pada bagaimana kita menata hidup agar dalam masa-masa sulit itu kita menjadi lebih kreatif mengupayakan penyelamatan diri kita yang sesungguhnya - sesuai dengan kehendak-Nya.
Ya Tuhan, bantulah aku agar bisa menjadi anak-Mu dan mampu melihat kuasa penyelenggaraan-Mu yang kuat dalam setiap peristiwa hidupku, yang tersulit dan terberat sekalipun. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2008
0 comments:
Posting Komentar