Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, November 20, 2008

Renungan Harian, 20 November 2008


Renungan

Yesus menangisi Kota Yerusalem karena Dia mencintai kota itu. Banyak hal besar dalam hidup Yesus terjadi di kota ini, termasuk pengurbanan diri-Nya, bahkan setelah kenaikan-Nya ke surga, orang-orang kecintaan Yesus tetap tinggal di Yerusalem. Ratapan Yesus atas Yerusalem menyertai perjalanan-Nya sebagai Mesias yang memasuki kota itu. Dia datang sebagai Raja Damai yang membawa rahmat, tetapi menuai penolakan, dan penolakan itulah yang mendatangkan hukuman: Yerusalem akan diinjak oleh bangsa yang tidak mengenal Allah (bdk. Luk 21:24).

"Betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu." Yesus sangat mengharapkan penerimaan dari pihak Yerusalem agar tidak terjadi penyesalan. Penyesalan biasanya tidak berguna, apalagi berkaitan dengan hidup yang telah tiada dan damai yang telah hancur. Nasib hidup dan damai yang demikian akan membebani sejarah dan melukai semua orang yang mencintai Kota Allah itu. Segalanya harus mulai dari nol, dan penyesalan tetaplah sebuah penyesalan.

Kita pun sering mendapat aneka peringatan dalam hidup kita berkaitan dengan banyak hal. Peringatan-peringatan itu datang dari orang yang berkehendak baik, yang diutus Tuhan untuk bahu- membahu bersama kita mengarungi hidup ini. Tidak sedikit dari mereka mempunyai simpati dan empati, yang bahkan seperti Yesus, rela berbagi kepedihan dan air mata dengan kita. Beranikah kita membuka diri terhadap mereka dan mengurbankan berbagai hal dalam diri kita untuk membangun suatu hidup yang terpuji? Jangan-jangan kita tidak mempedulikan keberadaan dan tawaran kasih mereka, seperti yang telah diperbuat oleh Yerusalem kepada Yesus.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk peka terhadap berbagai sapaan atau peringatan, agar aku dapat menerima tawaran cintamu yang datang melalui sesama. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2008

0 comments: