- Bacaan I: Ibr 3:7-14
- Bacaan Injil: Mrk 1:40-45
Renungan
Yesus melarang orang yang disembuhkan-Nya memberitahukan bahwa Yesuslah yang menyembuhkan dia dari penyakit kusta. Biasanya, orang sangat berharap dan berupaya agar kekurangannya tidak disebarkan kepada orang lain. Dia ingin dipandang tidak pernah berbuat salah dan paling berjasa, tetapi amat tersinggung bila perbuatan baik atau sumbangannya tidak diumumkan.
Yesus menuntut sikap yang sangat lain. Allahlah yang mesti dimuliakan dalam setiap perbuatan yang baik. Yesus mengingatkan bekas penderita penyakit lepra itu agar terpusat pada inti kebenaran: Allahlah yang mesti dimuliakan karena Dialah yang menyembuhkan. Allahlah pusat kebaikan dan asal kesembuhan. Pusat itu jangan dipindahkan kepada orang lain. Itulah iman yang mendalam.
Paulus mengingatkan kita akan kecenderungan untuk berkeras hati dan mau menang sendiri. Kita sesunguhnya akan memiliki hidup baru bila kita tidak bersikeras pada sikap dan keyakinan kita. Kita mesti terus-menerus memperbarui sikap dan perilaku kita sesuai dengan kehendak Allah.
Kita mesti semakin belajar untuk tidak mencari nama dan popularitas sendiri. Kita harus semakin rendah hati dan mengakui bahwa di atas segalanya, Allahlah yang pantas dipuji dan dimuliakan. Jangan kita mengambil posisi Tuhan Allah.
Allah Maha Penyembuh, berikanlah aku kebijaksanaan-Mu agar kendati aku tidak dipuji, aku tetap sanggup melakukan kebajikan demi kesejahteraan umat-Mu dan kemuliaan nama-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2009
0 comments:
Posting Komentar