This was a woman clearly accustomed to the finer things of life.
Her coat was new.
Tampak olehnya seorang wanita yang pasti biasa hidup mewah.
Mantel bulunya tampak baru.
His first thought was that she wanted to make fun of him,
like so many others had done before.
Sekilas terpikir di benaknya bahwa tentu wanita itu akan mengolok-olok dia
seperti yang sering dilakukan banyak orang sebelumnya.
To his amazement,the woman continued standing.
She was smiling – her even white teeth displayed in dazzling rows.
Tapi dia merasa heran karena wanita itu tetap berdiri disitu.
Wanita itu tersenyum – sebaris giginya yang putih rata tampak berkilauan.
"No," he answered sarcastically.
"I've just come from dining with the president.. Now go away."
“Tidak,” jawabnya mengejek.
”Saya baru saja selesai makan malam dengan Presiden... Sekarang pergilah.”
"What are you doing, lady?" the man asked angrily.
"I said to leave me alone..”
“Nyonya, apa yang kau lakukan?” orang itu bertanya dengan marah.
”Aku sudah bilang, biarkan aku sendirian.”
"Is there any problem, ma'am?" he asked..
“Ada masalah apa, nyonya?” dia bertanya..
"I'm just trying to get this man to his feet.
Will you help me?"
“Saya hanya berusaha mengangkat orang ini berdiri pada kakinya.
Bolehkah anda menolong saya?”
"That's old Jack.
He's been a fixture around here for a couple of years..
What do you want with him?"
“Itu adalah si Jack tua.
Dia sudah beberapa tahun menggelandang disini.
Apa yang hendak anda lakukan kepadanya?”
"I'm going to get him something to eat and get him out of the cold for awhile."
”Saya mau memberikan makanan kepadanya
dan membawa dia menghindar dari hawa yang dingin ini untuk sementara.”
"I don't want to go in there!"
Then he felt strong hands grab his other arm and lift him up.
“Aku tidak mau pergi kesana!”
Pada saat itu ia merasakan tangan-tangan yang kuat memegang lengannya yang sebelah lagi
dan mengangkat dia berdiri pada kakinya.
"Don't blow it.
“Jangan sia-siakan itu, kawan.”
It was the middle of the morning, so most of the breakfast crowd had already left and the lunch bunch had not yet arrived.
Hari sudah mulai larut sehingga tidak banyak lagi kebanyakan orang yang makan pagi sudah pergi dan mereka langganan untuk makan siang masih belum tiba.
"What's going on here, officer?" he asked.
"What is all this, is this man in trouble?"
”Ada apa ini, pak polisi?” dia bertanya..
“Apa artinya ini, apakah orang ini membuat masalah?”
"Having a person like that here is bad for business."
”Membiarkan orang seperti ini berada disini buruk untuk bisnis kami.”
"See, lady. I told you so.
Now if you'll let me go.
I didn't want to come here in the first place."
“Kau lihat itu, nyonya. Saya 'kan sudah katakan.
Nah, sekarang biarkanlah aku pergi.
Saya memang dari semula tidak mau datang kemari."
"Sir, are you familiar with Eddy and Associates,
the banking firm down the street?"
“Pak, kenalkah anda kepada Eddy and Associates,
perusahaan perbankan yang ada disudut jalan itu?”
"They hold their weekly meetings in one of my banquet rooms.."
"Mereka mengadakan pertemuan mingguan mereka di salah satu ruangan pesta VIP-ku.."
"I thought that might make a difference."
”Saya memang berpikir bahwa itu mungkin bisa membuat perubahan dalam sikap anda.”
"Would you like to join us in a cup of coffee and a meal, officer?"
“Pak polisi, apakah anda mau ikut serta dengan kami menikmati secangkir kopi dan sarapan?”
"I'm on duty."
“Saya sedang bertugas.”
"Yes, ma'am.. That would be very nice."
“Baiklah, nyonya.. Itu sangat baik, terima kasih.”
"I'll get your coffee for you right away, officer."
”Saya akan mengambil kopinya untuk anda, pak polisi.”
"You certainly put him in his place," he said.
”Anda sudah menyadarkan dia akan posisinya dengan baik,” katanya.
Believe it or not, I have a reason for all this."
Percaya atau tidak, saya mempunyai alasan untuk melakukan semua ini.”
She stared at him intently.
Ia memandangi muka tamunya dengan penuh perhatian.
"I think so – I mean you do look familiar."
“Saya rasa begitu – maksud saya, wajah anda memang kelihatan saya kenal.”
"Maybe I've even filled out more than in my younger days when you worked here, and I came through that very door, cold and hungry."
“Mungkin juga aku sudah tidak sekurus dahulu ketika engkau bekerja disini, dan aku berjalan masuk melalui pintu itu, kedinginan dan sangat lapar.”
He couldn't believe that such a magnificently turned out woman could ever have been hungry.
Dia tidak percaya bahwa seorang wanita yang terlihat begitu cemerlang pernah kelaparan...
"I had come to the city looking for a job, but I couldn't find anything.
Finally I was down to my last few cents and had been kicked out of my apartment...
I walked the streets for days.
It was February and I was cold and nearly starving.
I saw this place and walked in on the off chance that I could get something to eat.."
“Saya datang ke kota ini untuk mencari pekerjaan, tapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan apa pun.
Akhirnya uangku tersisa hingga beberapa sen saja, dan saya telah diusir dari apartmentku... Saya hidup dijalanan untuk beberapa hari.
Saat itu bulan Februari dan saya sangat kedinginan dan hampir mati kelaparan.
Saya melihat tempat ini dan berjalan masuk dengan harapan bisa memperoleh sesuatu yang dapat kumakan..”
"Now I remember," he said.
"I was behind the serving counter.
You came up and asked me if you could work for something to eat.
I said that it was against company policy."
“Sekarang saya ingat,” katanya.
“Saya waktu itu berdiri dibalik meja itu melayani langganan.
Anda mendekati saya dan bertanya kalau anda bisa melakukan apa saja dengan upah sesuatu untuk dimakan.
Saya berkata bahwa itu melanggar peraturan dari perusahaan ini.
"Then you made me the biggest roast beef sandwich that I had ever seen, gave me a cup of coffee, and told me to go over to a corner table and enjoy it.
I was afraid that you would get into trouble.
Then, when I looked over and saw you put the price of my food in the cash register, I knew then that everything would be all right..."
“Kemudian anda membuatkan saya sandwich roast beef yang paling besar yang pernah saya lihat seumur hidup, dan memberikan saya secangkir kopi, dan menyuruh saya untuk pergi duduk di sudut cafeteria ini dan menikmatinya.
Saya takut waktu itu anda akan mengalami masalah karena saya.
Kemudian saya melihat anda memasukkan uang dan mencetak harga makanan saya itu di mesin hitung, dan saya tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja.
I worked my way up."
Saya mulai bekerja dari bawah dan makin meningkat."
She opened her purse and pulled out a business card.
Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama.
He's the personnel director of my company.
I'll go talk to him now and I'm certain he'll find something for you to do around the office."
Dia adalah direktur personil dari perusahaan saya.
Saya akan berbicara dengan dia sekarang, dan saya yakin dia akan menemukan suatu pekerjaan yang anda dapat lakukan di kantor.”
"I think he might even find the funds to give you a little advance so that you can buy some clothes and get a place to live until you get on your feet.
If you ever need anything, my door is always open to you."
“Saya pikir dia juga akan dapat memberikan kepada anda sedikit uang pinjaman supaya anda bisa membeli pakaian dan mendapat tempat tinggal sampai anda bisa mandiri.
Kalau anda memerlukan apa saja dikemudian hari, pintu saya selalu terbuka bagi anda."
"How can I ever thank you?" he asked.
”Bagaimana saya dapat berterima kasih kepada anda?” dia bertanya.
"To God goes the glory.
He led me to you."
“Bagi Allah segala kemuliaan.
Dialah yang telah menuntun saya kepada anda.”
"Terima kasih untuk pertolongan anda, pak polisi” dia berkata.
"Thank you.
I saw a miracle today, something that I will never forget.
And thank you for the coffee."
“Terima kasih.
Saya menyaksikan sebuah mujizat hari ini, sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup.
Dan terima kasih untuk kopinya."
May God bless you always and don't forget that when you "cast your bread upon the waters," you never know how it will be returned to you.
God is so big He can cover the whole world with His love and so small He can curl up inside your heart.
Kiranya Tuhan memberkati anda selalu dan jangan pernah lupa bahwa kalau anda “menaburkan roti anda diatas air,” anda tidak akan pernah tahu bagaimana itu akan dikembalikan kepada anda.
Tuhan itu begitu besar sehingga Dia dapat menutupi seluruh bumi ini dengan kasihNya, dan sebaliknya Dia begitu kecil sehingga bisa masuk dan bersemayam didalam hatimu.
Only 1 of 2 things will happen; either He'll catch you when you fall, or He'll teach you how to fly!
Hanya ada dua hal yang dapat terjadi; bahwa Dia akan menangkap anda ketika anda jatuh, atau Dia akan mengajarkan kepada anda bagaimana untuk terbang!
0 comments:
Posting Komentar