Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Rabu, Juni 23, 2010

23 Juni 2010


”Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.”

Renungan
Diskresio sebagaimana kita singgung kemarin, dapat kita lakukan dengan menggunakan tolok ukur yang sangat sederhana sebagaimana disabdakan Yesus pada hari ini: ”Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka ....”

Kebaikan sejati selalu dihasilkan dari pohon yang baik. Kebaikan semu pasti datang dari pohon yang tidak baik. Dengan kacamata diskretif ini, kita bisa membaca juga situasi sosial kemasyarakatan kita. Pemimpin yang baik menghasilkan buah keadilan, kesejahteraan, dan kerukunan di tengah warga masyarakat. Pemimpin yag tidak baik menyebabkan pertikaian, ketidakadilan, keserakahan, kekerasan, dan pembiaran melalui sikap diam atas berbagai ketidakadilan yang terjadi.

Kita sendiri bisa bertanya, apakah selama ini hidupku menghasilkan buah yang baik yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain? Kalau ya, berarti kita menjadi pohon yang baik, bila tidak berarti sebaliknya. Kalau demikian, inilah saatnya untuk berbenah, bertobat, dan menghayati diri sebagai pohon baik agar menghasilkan buah yang baik, sekecil apa pun!

Ya Yesus, semoga aku hadir sebagai pohon yang baik dengan buah yang baik dalam kehidupan bersama sehingga kian terwartakanlah kasih setia-Mu selamanya. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: