Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Juli 26, 2010

26 Juli 2010


”Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesung­guhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”

Renungan
”Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” Di balik pernyataan Yesus ini tersirat dua pertanyaan mendasar: apa yang dilihat atau didengar? Dan mengapa tidak dapat melihat atau mendengarnya? Sudah pasti apa yang dilihat atau didengar ini bukan sesuatu yang kasat mata, atau material-fisik yang dapat diindrai saja, melainkan sesuatu yang non material, yang metafisik. Maka, untuk memahaminya tidak cukuplah dengan indra lahiriah; dibutuhkan mata hati, mata iman, indra batiniah.

Banyak orang yang berhenti dan puas pada pencapaian hal-hal yang lahiriah, terpesona oleh hal-hal fisik belaka, serta menganggap di luar itu hanya ilusi. Orang-orang seperti itu tidak akan pernah dapat melihat apa yang orang beriman lihat; tidak akan pernah memahami apa yang didengar oleh orang yang membuka dirinya bagi sesuatu yang adikodrati. Namun, tidak berarti semua orang yang beriman pun otomatis bisa menangkap kebenaran-kebenaran adikodrati yang Yesus maksudkan ini. Hanya mereka yang fokus, yang bersedia meninggalkan ketertarikan lahiriah, dan menghayati keutamaan-keutamaan Yesus sajalah yang mampu melihat dengan benar dan menangkap kehendak Yang Ilahi. Dan mereka itulah ”yang berbahagia”.

Santo Yoakim dan Ana, orangtua S.P. Maria memang sungguh berbahagia, sebab mereka dengan mata batin dan iman telah menangkap maksud Ilahi dan memasrahkan Maria anak mereka kepada misteri penyelenggaraan Allah. Apakah Anda termasuk ke dalam kelompok orang ”yang berbahagia” itu?

Tuhan Yesus, aku sangat ingin Engkau menyapaku ”yang berbahagia”. Namun, aku sadar akan kelemahanku. Melekkanlah mata batinku agar senantiasa terbuka dan fokus pada rencana terbaik-Mu bagi hidupku dan sesamaku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: