- Bacaan I: Yer 26:1-9
- Mazmur: Mzm 69:5,8-10,14
- Injil: Mat 13:54-58
Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: ”Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: ”Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Renungan
Apakah Yesus membuat mukjizat agar diri-Nya terkenal? Tentu saja tidak! Mereka yang percaya Yesus akan tumbuh dalam iman dan beroleh hidup. Sebagian para pendengar Yesus tidak sampai pada iman. Mereka berhenti pada hal-hal lahiriah, pada sosok manusianya, tidak terbuka pada hikmat dan kuasa yang bekerja pada Yesus. Itulah yang terjadi ketika Yesus ditolak di tempat asalnya, Nazaret.
Orang-orang Nazaret tetap memiliki cara pandang, pikiran, dan pengetahuan mereka sendiri tentang Yesus. Mereka tidak mau diubah, tidak mau dibentuk oleh pemberitaan dan Sabda Yesus. Bagi orang-orang Nazaret sabda Nabi Yeremia (bdk. 25:5–6) dapat diterapkan: ”Jika kamu tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, ... maka Aku akan membuat kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi.”
Kita tentu saja tidak mau menjadi kutuk, sebaliknya ingin menjadi berkat. Caranya mudah dan sederhana, yaitu dengan mendengarkan Dia yang datang atas nama Tuhan. Para gembala dan nabi diutus oleh Tuhan untuk terus-menerus mengingatkan akan pertobatan dan pengampunan. Berbahagialah mereka yang mencari dan merindukan Tuhan. Mereka pada akhirnya akan berjumpa dengan Yesus Kristus.
Tuhan Yesus, masukkanlah diriku ke dalam hati-Mu bila aku mengalami penolakan seperti Engkau. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar