Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Juli 05, 2010

5 Juli 2010


Sementara Yesus berbicara demikian ke­pada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu menyembah Dia dan berkata: ”Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Lalu Yesus pun bangunlah dan mengikuti orang itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya. Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pen­darahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: ”Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut, berkatalah Ia: ”Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah itu.


Renungan
Iman seperti apa yang biasanya dihayati? Ada berbagai macam ungkapan dan arti bila seorang ditanya akan hal itu. Ada yang mengatakan iman berarti menyerahkan diri kepada Tuhan. Yang lain berkata: ”mengatakan ’ya’ kepada Tuhan”. Orang lain lagi mungkin akan berkata bahwa iman berarti setia melaksanakan kehendak Tuhan. Tidak ada yang salah dan keliru dalam ungkapan dan arti iman. Setiap orang secara pribadi disapa oleh Tuhan dan karenanya bisa merumuskan secara berbeda.

Kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan mengalami pengalaman pribadi akan Yesus. Oleh karena itu, mereka pun mengungkapkan dan mewujudkan imannya dengan cara yang berbeda. Kepala rumah ibadat percaya bahwa kedatangan dan penumpangan tangan Yesus akan menghidupkan anaknya. Perempuan yang sakit pendarahan percaya akan daya dan kuasa Yesus yang bekerja hanya dengan menyentuh ujung jubah-Nya.
Bagi Yesus, apa pun ungkapan dan wujud iman seseorang, semua itu berkenan pada-Nya. Yesus mengharapkan iman, sebagai jawaban yang diharapkan dari pe-NYATA-an Diri Allah. Karena bersatu dengan Allah, manusia mendapatkan kehidupan dan kesembuhan dalam hidup ini. Iman itu sendiri memiliki daya yang luar biasa.

Tuhan, tambahkanlah imanku. Ajarilah aku untuk setia kepada-Mu seperti Engkau, Tuhanku yang setia. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: