- Bacaan I: Ayb 3:1-3,11-17,20-23
- Mazmur: Mzm 88:2-3,4-5,6,7-8
- Injil: Luk 9:51-56
Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
RenunganKetika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: “Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. (Luk 9:51-56)
Hati kita juga sering panas menghadapi masalah dan baru puas setelah membalas yang menyakiti hati kita. Namun sabda Yesus menyadarkan kita, agar tidak main hakim sendiri. Pikiran yang jernih akan memampukan kita menyikapi konflik dengan kepala dingin. Kita harus mampu mengolah konflik dalam hidup dengan bijak.
Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku (Mzm 88:2)
Diambil dari http://renungan-harian.net/
0 comments:
Posting Komentar