Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Rabu, Desember 15, 2010

15 Desember 2010
Sta. Kristiana


Yohanes memanggil dua orang dari antara murid-muridnya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: ”Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata:

”Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkau­kah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Dan Yesus menjawab mereka: ”Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”


Renungan
Betapa sulitnya menemukan orang yang setia, apalagi seorang pembawa berita yang setia. Untunglah ada dua orang murid Yohanes yang ditugasi untuk bertanya kepada Yesus dan bertanya sesuai dengan perintah yang mereka peroleh dari Yohanes, gurunya. Para murid Yohanes hanya mengatakan tentang apa yang seharusnya mereka katakan. Mereka tidak menambahkan tentang hal-hal yang baik, meskipun mungkin itu bisa menambah popularitas mereka. Mereka tidak mengurangi hal-hal yang jelek, meskipun mungkin itu akan mengurangi beban kerasulan mereka. Mereka hanyalah penyampai pesan yang setia, apa adanya.

Pembawa pesan yang setia tidak mengambil pesan itu untuk dirinya sendiri, atau menjadikan dirinya sendiri seakan-akan adalah pesan itu. Apalagi kalau pesan itu adalah Kabar Gembira tentang keselamatan yang dibutuhkan oleh semua orang dan berguna bagi keselamatan semua orang. Kenyataan yang kita hadapi pada masa sekarang ini sangat menantang kita untuk menjadi pembawa pesan yang setia. Kita berada dalam masa ketika rumor, gosip, provokasi, dan pemberitaan media massa yang seakan-akan tanpa saringan untuk berita yang baik dan benar. Kita harus berjuang menjadi pembawa berita yang setia agar nama Tuhan semakin dimuliakan, dan semua orang yang mencari Dia akhirnya menemukan-Nya sebagai sosok yang adalah segalanya dalam kehidupan kita.

Ya Tuhan, bantulah aku untuk menjadi pemberita Injil-Mu yang setia dan siap sedia menanggung konsekuensi dari pesan yang telah aku beritakan. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: