Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Januari 17, 2011

17 Januari 2011
Pekan Biasa II Pw
St. Antonius, Abbas (P);B. Rosaline Villeneuve; St. Sulpisius


Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus: ”Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Ja­wab Yesus kepada mereka: ”Dapatkah saha­bat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mem­pelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”

Renungan
Teks Injil hari ini sama sekali bukan bermaksud untuk mengatakan bahwa kita tidak perlu berpuasa. Akan tetapi, untuk menegaskan tentang hukum baru yang Yesus bawa di tengah masyarakat Yahudi pada masa itu. Bila orang sudah terbiasa dengan suatu pola hidup yang mendarah daging dengan hidupnya selama bertahun-tahun, tentu tidaklah mudah untuk menerima suatu cara hidup yang baru.

Mari kita refleksikan tentang hidup rohani kita. Secara spiritual kadangkala kita sulit untuk melepaskan pola hidup kita yang lama untuk masuk pada tata nilai baru yang ditawarkan oleh Yesus. Mengapa pertobatan hidup kita kerap sangat lamban dan kadang gagal, karena kita sungguh nyaman atau tidak rela melepaskan kenikmatan-kenikmatan yang kita dapatkan dari kedosaan tersebut. Kerap kali orang mengeluh, pengakuan dosa kadang menjadi sia-sia karena tidak lama kemudian akan jatuh lagi ke dosa yang sama. Lalu, malah menjadi enggan lagi datang memohon rahmat pengakuan dosa. Tentu saja problem ini dengan mudah bisa dijawab. Kalau kita kotor, lalu mandi, tetapi nanti kita akan kotor lagi. Apakah lalu tidak ada gunanya mandi?

Yesus mengajak kita hari ini untuk melakukan pembaruan total. Kita harus menjadi kantong yang baru untuk menerima Yesus dan semua prinsip ajarannya. Kalau kita cuma setengah-setengah, ada bahaya kita jatuh lagi ke dalam pola yang lama. Percayalah, roh jahat selalu mengintai kita, menunggu saat kita lemah dan ia akan masuk lagi untuk menggoda kita dan menyeret kita pada lembah dosa. Pertobatan selalu diidentikkan dengan ’metanoia’ artinya pembalikan arah hidup. Orang yang sungguh-sungguh merasakan kehadiran Yesus akan meninggalkan semua pola hidupnya yang lama dan berbalik arah berjalan bersama Yesus.

Ya Tuhan, beranikanlah aku untuk meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan ajaran-Mu. Mampukan aku untuk berbalik berjalan bersama-Mu. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: