Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Rabu, Februari 23, 2011

23 Februari 2011
Pekan Biasa VII
Pw. St. Polykarpus, UskMrt. (M); St. Willigis


Kata Yohanes kepada Yesus: ”Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.” Tetapi kata Yesus: ”Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.

Renungan
Pengalaman manusiawi kita mengatakan bahwa kadang kala kita tidak merasa senang dengan kelebihan, prestasi, atau sukses orang lain. Kita mudah terbawa oleh perasaan cemburu dan iri hati. Dia bisa…, mengapa saya tidak bisa? Kita jengkel bahwa orang-orang lain dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang membuat mereka lebih dikenal dan dihargai.

Yesus mencela para murid-Nya karena perasaan cemburu dan iri hati mereka kepada orang lain, yang tidak termasuk anggota kelompok murid pilihan-Nya, tetapi mampu mengusir setan atas nama-Nya. Mereka tidak senang nama Yesus dimanfaatkan oleh orang-orang bukan pengikut dekat-Nya. Mereka mencegahnya untuk berbuat demikian.

Para murid merasa diri sebagai kelompok autentik dari Kristus dan punya privilese tertentu. Tampaknya mereka punya logika bahwa untuk menjadi anggota kelompok pilihan-Nya mereka harus senantiasa berada bersama Dia dan hanya mereka saja yang dapat berbicara dan berbuat sesuatu atas nama Yesus. Jawaban Yesus sangat bijaksana, ”Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorang pun yang telah mengadakan mukjizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita” (Mrk. 9:39–40).

Iri hati berlawanan dengan cinta dan toleransi. Orang yang memendam rasa iri hati tidak menginginkan orang lain berbuat baik. Rasa iri dan dendam hanya menyebabkan penderitaan batin, sedangkan cinta membawa kegembiraan dan kebaikan. ”Kasih itu ... tidak cemburu ... Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain,” (1Kor. 13:4–5) tulis St. Paulus. Cinta Kristus membebaskan kita dari rasa cemburu dan iri hati dan mendorong kita untuk berbuat baik dan bermurah hati terhadap sesama.

Tuhan Yesus Kristus, jauhkanlah aku dari sifat cemburu dan iri hati; doronglah aku untuk selalu mencintai dan membawa kegembiraan kepada setiap orang. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: