Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Maret 28, 2011

28 Maret 2011
Pekan Prapaskah III (U)
Sta. Doroteus dr Gaza


Dan kata-Nya lagi, ”Aku berkata ke­pa­damu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon.

Dan pada zaman Nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.


Renungan
Di sebuah komunitas susteran, tinggal tujuh orang suster. Suatu hari datang seorang tamu, pastor dari luar pulau. Para suster ini tentu saja menyambut baik pastor yang datang ingin menginap tersebut. Sang pastor diterima dengan baik selama dua hari. Pada hari ketiga ”pastor” tamu itu menghilang membawa beberapa barang berharga milik susteran.

Rupanya tamu asing itu adalah pastor gadungan alias palsu. Para suster begitu percaya karena melihat tindak tanduk pastor yang santun, ramah, dan wajahnya juga meyakinkan.
Pengalaman para suster sebenarnya bukan sesuatu yang aneh.

Kita kerap terkecoh pada ”penampilan” luar. Seorang pastor sungguhan malah pernah ditolak di sebuah biara karena penampilannya tidak meyakinkan, mirip ”preman”. Kita sudah mempunyai gambaran dan memberi penilaian tentang seseorang sebelum kita mengenalnya dengan sungguh-sungguh. Gambaran itu kerap memengaruhi sikap kita.

Orang Nazaret menolak Yesus sebagai nabi karena mereka merasa mengenal Yesus dan saudara-saudaranya. Apa pun yang dilakukan Yesus dan apa pun yang dikatakan-Nya, tetap tidak memengaruhi penolakan mereka. Gambaran mereka begitu kuat tentang Yesus sebagai sesama penduduk Nazaret sehingga tertutup kemungkinan untuk mengenal-Nya lebih baik, lebih mendalam. Sudahkah kita mengenal Yesus dengan sungguh?

Tuhan Yesus, Engkau telah ditolak di kota asal-Mu, Nazaret. Semoga aku selalu menerima-Mu, di mana pun aku menjumpai-Mu dalam kehidupan ini. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: