Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Juni 14, 2011

14 Juni 2011
Pekan Biasa XI (H)
St. Metodius; B. Gerardus; Pw S. Nabi Elisa


”Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata ke­pada­mu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

Renungan
Sesaat menjelang penyambutan Komuni, dua orang yang duduk berdampingan saling berbisik, ”Wah dia, sekarang kelihatan modis tuh, penampilannya!” Temannya menyambung, ”Iya tuh, gaya banget, dia. Dia itu tetanggaku, lagipula dia belum bayar utang loh ke keluargaku.” Jawab temannya, ”Wah kebangeten ya?”

Begitulah sepenggal percakapan menjelang menerima Tubuh Tuhan. Lantas kita bertanya, masihkah doa damai tadi teringat di hatinya: ”Janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu!” Kenyataannya, ”Janganlah memperhitungkan dosa kami ya Tuhan, tetapi perhitungkanlah dosa dan kesalahan tetangga kami!” Praksis hidup seperti itu menandakan orang belum mampu hidup sebagai anak-anak Bapa di surga yang mengasihi semua orang dalam kelebihan maupun kekurangannya, termasuk orang yang menyakiti kita.

Hari ini kita dituntut Yesus untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa di surga adalah sempurna. Allah menjadi acuan kita dalam hal kesempurnaan. Itu berarti, kesempurnaan kita tidak terletak pada ukuran kesenangan pribadi, bukan soal suka atau tidak suka, bukan pula sekadar berbuat baik dan tidak menciptakan masalah dengan orang lain, tetapi kita dituntut berbuat lebih dari itu, yakni rela berkorban demi kebaikan bersama.

Prinsipnya, ”biarkan diri kita semakin kecil, dan orang lain semakin besar”. Inilah jalan menuju kesempurnaan yang dikehendaki Allah, yakni jalan kerendahan hati, pengorbanan, pengampunan, penyangkalan diri—jalan salib.

Bapa, berilah aku rahmat-Mu agar mampu menghayati jalan salib Putra-Mu hingga mencapai kesempurnaan di dalam Engkau sendiri. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: