Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Agustus 11, 2011

11 Agustus 2011
Pekan Biasa XIX
Pw Sta. Klara dr Assisi; (P); Sta. Susana


Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus, ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”Yesus berkata kepadanya, ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai meng­adakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak istrinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.

Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia me­nangkap dan mencekik kawannya itu, kata­nya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawan­­nya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkau pun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di surga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.”

Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.


Renungan
Gentong yang penuh berisi air, apabila diisi terus dengan air, isinya akan melimpah ke mana-mana dan terbuang percuma. Namun, apabila pada gentong itu dibuatkan saluran keluar (outlet) yang pas, maka limpahan isinya dapat disalurkan ke tempat lain yang membutuhkannya.

Hidup kita juga ibarat gentong yang terbuka menerima rezeki, rahmat, atau berkat dari Allah. Semua akan percuma kalau diperuntukkan melulu bagi kepentingan diri sendiri. Berkat itu akan berdaya guna, bahkan akan selalu terisi terus, kalau ada saluran keluar untuk membagikannya kepada orang lain. Sedekah, berbagi, atau berderma adalah wujud nyata solidaritas yang ditanamkan oleh setiap agama di muka bumi.

Dalam Injil hari ini kita melihat perumpamaan tentang hamba yang jahat dan tak tahu berterima kasih. Ia memperoleh kebaikan dari majikannya, tetapi ia tidak rela berbagi kepada sesamanya. Yesus memperluas pemahaman tentang berbagi yang bukan semata-mata menyangkut materi, namun juga yang imaterial, seperti kasih dan pengampunan.

Allah Maha Pengampun, aku ingin mengampuni orang lain sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Curahkan Roh-Mu untuk menguatkan tekatku ini. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: