Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Agustus 22, 2011

22 Agustus 2011
Pekan Biasa XXI
Pw SP Maria, Ratu (P); St. Simforianus


”Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. [Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.] Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.

Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.”


Renungan
Seminggu setelah merayakan Bunda Maria Diangkat ke Surga kita memperingati Santa Perawan Maria Ratu. Bunda Maria adalah paradigma, contoh, model manusia beriman sejati yang selalu menyelaraskan hidupnya dengan kehendak Tuhan. Ia adalah manusia yang sukses membuktikan kesetiaan imannya. Maka ia pantas dipuji dan dimuliakan oleh semua orang.
Saat awal pertumbuhan dalam Gereja Perdana, Jemaat Tesalonika tersohor sebagai jemaat yang setia dalam iman setelah mereka menjadi murid-murid Tuhan. Mereka bertekun dalam pengharapan, mereka juga hidup dalam kasih kepada Allah dan sesamanya. Dengan cara hidupnya mereka mewartakan kemuliaan Tuhan. Maka pantaslah kalau Rasul Paulus memuji mereka. Bahkan ia selalu mengenangkan mereka dalam doa-doanya. Sebaliknya, dalam Injil Yesus mencela perilaku ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang tidak menampakkan imannya.

Iman harus berbuah nyata dalam perbuatan. Iman membawa keselamatan bagi orang yang dengan sepenuh hati menyerahkan dirinya kepada Allah. Iman tak perlu diwartakan dengan gembar-gembor. Iman harus diamalkan dalam hidup setiap hari. Melalui perbuatan sehari-hari itulah kita mewartakan kemuliaan Tuhan di antara segala bangsa.

Tuhan, nama-Mu harus semakin kumuliakan. Keagungan-Mu harus selalu kujunjung tinggi. Utuslah aku menjadi pewarta-Mu yang sejati. Amin

Diambil dari Ziarah Batin 2011

0 comments: