- Bacaan I: Kej. 17:3–9
- Mazmur: Mzm 105:4–5.6–7.8–9; R: 8a
- Injil: Yoh. 8:51–59
Renungan
Cukup banyak orang mudah mengumbar janji semudah mengingkarinya pula. Ketika musim kampanye, misalnya, banyak orang yang mengincar kedudukan tertentu dengan menebarkan janji-janji manis. Akan tetapi, setelah mendapatkan apa yang diinginkan itu, mereka tiba-tiba menjadi orang yang ”pelupa”.
Dalam Bacaan I, kita mendengar Allah mengikat perjanjian dengan Abraham. Allah menjanjikan keturunan kepada Abraham, membuat dia dan keturunannya menjadi bangsa besar. Tuhan Allah juga menjanjikan Tanan Kanaan sebagai milik mereka. Di atas semuanya, Tuhan Allah berjanji bahwa Dia adalah Allah mereka dan mereka adalah umat-Nya. Dari pihak Abraham, Tuhan Allah meminta kesetiaan mereka pada perjanjian itu.
Yesus juga meminta kesetiaan yang sama kepada kita. Dia meminta para pengikut-Nya untuk menuruti Firman-Nya supaya tidak mengalami maut. Menuruti Firman Yesus berarti menerima Yesus, percaya dan setia kepada-Nya. Jika kita berbuat demikian maka kita akan berada dalam kebahagiaan bersama Dia. Dia senantiasa setia akan janji-Nya kepada kita. Dia tak mungkin ingkar janji.
Santo Fransiskus Asisi berkata, ”Agung yang kita janjikan, namun lebih agung yang dijanjikan kepada kita. Mari melakukan yang kita janjikan dan mendambakan yang dijanjikan kepada kita.” Kita menjanjikan banyak hal seperti janji Baptis, Krisma, Perkawinan atau Imamat, dll. Semoga kita setia akan janji-janji itu.
Ya Tuhan, terima kasih atas kesetiaan-Mu. Semoga aku setia akan janji-janjiku dan penuh harapan mendambakan janji agung-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar