Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Maret 27, 2012

Renungan Harian Selasa, 27 Maret 2012

Pekan Prapaskah V (U)
Sta. Emma; St. Cyrilus dr Alexandria;
St. Rupertus; Nikodemus; Sta. Lucy Filipini

Bil 21:4-9,
Mzm 102:2-3,16-18,19-21,
Yoh 8:21-30
Bacaan Injil : Yoh. 8:21–30

Yesus berkata kepada orang banyak: ”Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu: ”Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu da­tang?” Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Kare­na itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan ma­ti dalam dosamu.” Maka kata mereka ke­pa­da-Nya: ”Siapakah Engkau?” Jawab Yesus ke­­pada mereka: ”Apakah gunanya lagi Aku ber­­bicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukata­kan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak me­ngerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka ten­tang Bapa. Maka kata Yesus: ”Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bah­wa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, seba­gaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepa­da-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

Renungan

Banyak orang suka mengeluh jika menghadapi kesulitan dan tantangan. Apa saja dikeluhkan. Mengeluh karena pekerjaan, gagal, macet, hujan, panas, doa tidak terkabul, dst. Sesungguhnya, orang yang selalu mengeluh biasanya adalah orang yang susah bersyukur dan sulit untuk setia.
Bangsa Israel mengeluh dan memberontak kepada Allah dan Musa ketika mereka mengalami keadaan yang sulit. Mereka tidak setia (Bil 21:4-9), . Ketidaksetiaan itu mendatang­kan kesengsaraan—ular tedung memagut mereka yang tidak setia itu. Keadaan ini menyadarkan mereka akan dosa-dosa mereka. Tuhan Allah kemudian mendatangkan pertolongan. Ia menyu­ruh Musa membuat ular dari tembaga dan ditinggikan pada sebuah tiang; dan bangsa Israel mesti memandang ular tembaga itu jika ingin hidup. Ini artinya mereka mesti membuka diri bagi pertolongan Allah agar selamat dengan memandang tanda keselamatan dari Allah sendiri.

Dan kini keselamatan itu sempurna dalam diri Yesus Kristus yang diutus oleh Allah Bapa. Dia bahkan rela ditinggikan di atas kayu salib demi keselamatan kita. Dialah tanda keselamatan kita

Ketika berbicara tentang anak manusia yang ditinggikan, Yesus merujuk ke salibNya sendiri (Yoh.19:18). Yesus mengetahui, selama ia masih hidup sebagai manusia, orang-orang akan memandangnya tak lebih daripada seorang manusia istimewa dari Nazaret.

Kita mengimani Yesus dan salibNya sebagai inti kebenaran iman Kristiani. Oleh iman kita mudah menerimanya. Disini kewajiban kita ialah menampilkan buah-buah salib, seperti kesalehan, penghargaan terhadap martabat manusia, kasih dan persaudaraan yang tulus. Dengan cara itu mungkin kita dapat menolong saudara-saudari yang mencari kebenaran untuk menemukan Tuhan.

Mari senantiasa bersyukur agar semakin mampu melihat dan merasakan kasih Tuhan, teristimewa dalam diri Yesus, Juru Selamat kita. Dengan penderitaan dan salib-Nya, hati kita terbuka untuk menemukan makna di balik penderitaan dan kesulitan yang kita hadapi.

Ya Tuhan, syukur dan terima kasih atas kasih, kebaikan, pertolongan dan rahmat-Mu. Semoga aku senantiasa mampu mensyukuri semuanya itu. Amin.

Sumber : Ziarah batin 2012 dan berjalan bersama sang Sabda 2012

0 comments: