- Bacaan I: Kis 5:27-33
- Mazmur: Mzm 34:2.9.17–18.19–20; R: 7a
- Injil: Yoh. 3:31–36
Renungan
Hidup kekal adalah hidup abadi, yaitu hidup yang tidak ada batas dan sekatnya. Bila diumpamakan, hidup kekal itu seperti sebuah garis panjang tanpa ujung dan bukan sebuah kotak dengan sekat-sekat.
Hidup kekal akan menjadi milik kita bila kita percaya kepada Anak Allah, yaitu Tuhan Yesus. Percaya berarti mengandalkan hidup pada-Nya, I trust in Him. Kualitasnya tidak hanya pada tataran konsep, tetapi pada kualitas hati. Bila sumber hidup adalah hati maka seluruh sikap, rasa, cara pikir dan perilaku kita tidak menganut hukum parsial: salah atau benar; sukses atau gagal; menang atau kalah, dsb. Tetapi, mengikuti hukum ”harmoni”—semua dimensi hidup, baik yang positif maupun negatif memiliki makna keselamatan.
Semua yang dialami dalam hidup ini mewahyukan kuasa dan kasih Allah. Demikian juga motivasi tindakan atau hidupnya adalah kasih, bukan mencari kesuksesan atau pujian. Sebaliknya, ”Barang siapa tidak taat kepada Anak Allah, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Tuhan Yesus, Engkau telah memberi teladan bagaimana hidup menurut hukum kasih. Ajarilah aku untuk setia pada hukum itu hingga aku memiliki hidup kekal. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2012
0 comments:
Posting Komentar