- Bacaan I: Ibr 6:10-20
- Bacaan Injil: Mrk 2:23-28
Renungan
Dari satu sisi, Yesus dipandang mengadakan pemberontakan terhadap kebiasaan dan praktik agama Yahudi. Namun, sikap itu ditunjukkan-Nya bukan terhadap aturan atau kebiasaan agama, tetapi kepada para penganut buta atau para pemimpin agama yang cenderung terjebak pada kemunafikan. Yesus adalah orang yang sangat teliti mengikuti aturan dan kebiasaan agama. Dia berpuasa selama 40 hari di padang gurun, bahkan Dia menegaskan bahwa huruf terkecil dalam Kitab Taurat tidak boleh dihilangkan. Dia menepati aturan dan kebiasaan itu dengan mencermati makna terdalam yang terdapat di dalamnya. Selain itu, Yesus menekankan bahwa semua aturan, ketentuan, dan kebiasaan agama akhirnya bermuara pada kesejahteraan umat Allah.
Kita mesti mendalami dan mencari kebenaran yang tersembunyi dalam setiap perintah, kebiasaan, bahkan ritus keagamaan. Paulus mengajak dan memberanikan umat agar tidak menjadi bebal, melainkan terbuka dan selalu mempunyai sikap ingin belajar dan mencari kebenaran secara terus-menerus. Usaha itu membutuhkan kesabaran yang tinggi sebab sepertinya tidak pernah menjadi kenyataan. Abraham memberi kita contoh bagaimana berharap justru pada saat yang tampaknya tidak ada lagi harapan.
Allah Bapa Yang Mahabaik, umat-Mu mempunyai aturan dan berbagai kebiasaan baik dalam hidup harian dan keagamaan. Bimbinglah aku agar menemukan apa yang Engkau maksudkan dalam hal-hal yang kulakukan sebagai kewajiban agama. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2009
0 comments:
Posting Komentar