- Bacaan I: Ibr12: 18-19; 21-24
- Bacaan Injil: Mrk6: 7-13
Renungan
Saat mengakhiri Perayaan Ekaristi Kudus - yang merupakan "pusat ataupun puncak dan sumber kehidupan Kristiani kita" - sebagai murid-murid Yesus kita diutus melaluio perkataan imam, "Marilah pergi. Kita diutus!" dan dengan yakin kita menjawab, "Amin". Seluruh kehidupan Kristiani kita adalah sekaligus "panggilan dan perutusan" oleh Allah. Kita dipanggil untuk ambil bagian di dalam kekudusan Allah, memasuki kota Allah, Yerusalem surgawi, mengenyam kebahagiaan para malaikat dan para kudus, yang oleh Yesus diwartakan di bawah tema pokok "Kerajaan Allah".
Kesempurnaan seperti ini didambakan oleh semua orang, tanpa kecuali. Ibarat mendapatkan harta karun - apakah mutiara atau dirham - yang hilang dan terus-menerus dicari, dan setelah mendapatkannya kita bersukacita dan mengajak semua tetangga untuk berpesta bersama kita.
Memang syaratnya adalah percaya kepada Dia yang adalah segala-galanya; percaya kepada Dia yang dengan Penyelenggaraan IlahiNya - Providentia Dei - menjamin setiap keperluan kita.
Karena itu, untuk menjadi utusan Allah, kita bukan pertama-tama meribetkan diri dengan berbagai macam prasarana, melainkan mengandalkan Dia sepenuhnya.
Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku menjadi "miskin" - seperti Engkau memilih menjadi "miskin" - agar orang lain menjadi kaya karena kemiskinanku, yaitu dengan mengutamakan Kerajaan Allah dalam setiap sepak terjang hidupku. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2009
0 comments:
Posting Komentar