Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Mei 31, 2010

31 Mei 2010


Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pe­gunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: ”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

Lalu kata Maria: ”Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar ke­padaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.


Renungan
Kontak pribadi dan komunikasi dewasa ini sangat dipermudah oleh teknologi seperti telepon, internet, email, chatting, dan sebagainya. Namun, perjumpaan pribadi yang disertai emosi-emosi dan perasaan-perasaan terdalam tidak dapat digantikan oleh teknologi. Salah satu cara untuk berjumpa adalah dengan mengadakan kunjungan. Kita menyadari betapa menyenangkan suatu kunjungan seorang anggota keluarga atau teman atau kenalan, karena ada berita gembira yang hendak disampaikan atau rasa kangen karena sudah lama tidak berjumpa, misalnya karena jarak yang memisahkan.

Maria, seorang wanita yang dikaruniai oleh Allah, ingin berbagi kebahagiaan dengan saudarinya Elisabet, yang juga menerima karunia Ilahi. Walaupun harus melewati jalan berbukit dalam perjalanan yang melelahkan, tetapi semuanya itu tidak mengurungkan niat baik Maria untuk datang mengunjungi Elisabet secara pribadi dan berbagi rahmat. Sapaan salam dari Maria membawa sukacita dalam Roh kepada Elisabet. Elisabet pun membalasnya dengan menyapa dia sebagai ”ibu Tuhanku”. Sukacita berbalas sukacita. Rahmat berbuah rahmat. Maria tidak membawa hadiah selain dirinya sendiri, kehadirannya, perhatiannya, dan waktunya. Inilah hadiah paling berharga yang nilainya tidak dapat diukur secara material. Sebagai ungkapan syukur, Maria pun memadahkan pujian Magnifikat, ”Jiwaku memuliakan Tuhan.”

Tuhan, jadikanlah aku pembawa sukacita dan salam damai ketika berjumpa dengan siapa pun. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: