Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Kamis, Juni 10, 2010

10 Juni 2010


”Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesung­guhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Segeralah berdamai dengan lawanmu se­lama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.”


Renungan
Salah satu rumus doa tobat dalam liturgi kita adalah ”Saya mengaku kepada Allah Yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa ... saya mohon kepada Santa Perawan Maria, ... kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita ....”
Rumusan itu secara paling sederhana menjawab ajakan Yesus agar kita berdamai dengan saudara sebelum mempersembahkan persembahan kita. Kita sadar, tidak seorang pun dari kita pantas dan bersih.

Maka doa tobat itu dapat kita tempatkan sebagai sarana paling sederhana untuk menyesali segala kelemahan kita, meniatkan suatu tobat dalam hati dan ikhlas ”berdamai dengan saudara”. Kita mengaku berdosa di hadapan mereka agar mendoakan kepada Allah untuk rahmat pendamaian. Kalau ini kita hayati, pastilah kita pun digerakkan untuk senantiasa butuh berdamai dengan orang lain, juga dalam hidup sehari-hari.

Ya Yesus, semoga aku senantiasa dapat hidup dalam perdamaian dengan semua orang sebab damai itu ternyata menopang ibadahku kepada Allah. Semoga aku pun rela untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepadaku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: