Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Juni 08, 2010

8 Juni 2010


”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”


Renungan
Garam diperlukan agar masakan tidak hambar. Garam menyedapkan masakan. Garam juga mengawetkan dan menghindarkan kebusukan. Garam juga berguna untuk mengusir ular, maka waktu kita camping dan mendirikan tenda, di sekitar tenda kita taburi garam agar ular tidak mendekat apalagi masuk ke dalam tenda. Garam juga menjadi tanda kesuburan.

Itulah ternyata identitas kita di mata Yesus. ”Kamu adalah garam!” Jadi, kita ini sudah garam. Yesus tidak mengatakan ”jadilah garam”, melainkan ”kamu adalah garam dunia”. Itu berarti, di mata Yesus, sesungguhnya kita ini memiliki kualitas-kualitas positif yang berguna untuk mengembangkan kehidupan ini menjadi lebih sedap, tidak hambar, mengawetkan, bukan membusukkan; memberi rasa aman dan melindungi, bukan menghancurkan dan mendatangkan kecemasan dan ancaman.

Sudahkan kualitas-kualitas hidup ini berkembang dalam diri kita sebagaimana dinyatakan Yesus kepada kita? Awas, bila kita tidak menghayatinya, bersiaplah untuk dibuang, dan diinjak-injak orang, karena ternyata sebagai garam, kita ini hambar dan tidak berguna karena kita sendiri tidak menyadarinya! Inilah saat yang tepat untuk kembali sadar akan identitas dan jati diri kita yang bercitra positif di mata Yesus!

Ya Yesus, terima kasih atas penyadaran rohani bahwa diriku ternyata memiliki kualitas-kualitas positif yang berguna bagi kehidupan bersama. Semoga aku mampu menghayatinya sehingga diriku pun hadir sebagai tanda rahmat-Mu, melalui perbuatan-perbuatan baikku, kini dan selamanya. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: