Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Senin, Juli 12, 2010

12 Juli 2010


”Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barang­­siapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.

Barangsiapa menyambut kamu, ia me­nyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi se­bagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah se­orang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”

Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.


Renungan
Bagaimana mengerti perkataan Yesus yang sulit ini: ”Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang”? Pertama, latar belakang jemaat Matius adalah jemaat yang sedang mengalami penganiayaan, entah dari kelompok Yahudi maupun dari orang Roma. Sabda Yesus dimaksudkan untuk menyadarkan mereka akan situasi yang demikian merupakan konsekuensi dari menjadi murid-Nya. Yesus sendiri mengalami penganiayaan.

Kedua, menjadi murid Yesus akan berhadapan dengan hukum dan aturan-aturan karena Yesus membawa hukum dan aturan baru, yaitu Kasih. Roh Kudus membuat hati para murid berkobar-kobar sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain yang berpegang pada hukum dan aturan yang lama. Dengan demikian, menjadi murid Yesus berarti menjadi seorang yang radikal, artinya berpegang pada dasar kehidupan, yaitu Yesus sendiri. Ini tidak berarti membuat mereka menjadi orang fanatik, yang hanya mementingkan kelompok sendiri, sebaliknya mereka berani terbuka dan keluar untuk mewartakan kabar sukacita, kasih Tuhan yang nyata mereka alami. Karena keterbukaan dan tugas mewartakan kabar gembira itulah, mereka mengalami risiko memikul salib dan kehilangan nyawa.

Tuhan, aku sering kali takut bila mengalami penganiayaan. Bantulah dan kuatkanlah aku. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: