Website Paroki St. Fransiskus Asisi Tebet sudah pindah domain
Anda akan dialihkan ke domain yang baru dalam (10) detik...







Jika pengalihan tidak berhasil silahkan klik DISINI untuk beralih secara manual

Jl.H.Ramli No.24, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan 12870 | Tel (021)8303111 | Fax (021)8318217 | E-mail sanfransis@gmail.com

SELAMAT DATANG, PINTU PESTA TUHAN TELAH TERBUKA UNTUK ANDA, SILAHKAN MASUK... "Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dengarkanlah perkataannya" (Kel 23:20-21)

Halaman Muka | Renungan Harian | Dewan Paroki | Wilayah dan Lingkungan | Foto

Selasa, Juli 20, 2010

20 Juli 2010


Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: ”Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau.” Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: ”Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: ”Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Renungan
Siapakah saudara-saudara Yesus? Yesus punya saudara dari pihak ibu-Nya, meskipun nama mereka tidak disebutkan. Ada lagi saudara dari kaum keluarga-Nya. Karena Yesus berasal dari keluarga, ia menjalin relasi baik dengan saudara-saudara dari ibu dan bapak. Tidak heran bahwa saudara-saudara-Nya pun mengakui Yesus dan ingin berjumpa dengan Dia.

Kalau Yesus bertanya siapakah saudara-saudara-Ku dan menunjukkan kepada murid-murid bahwa yang menjadi saudara-Nya adalah siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Nya, maka tidak berarti ia menolak ibu dan saudara-saudara-Nya. Yesus memperluas relasi persaudaraan. Ia merangkul setiap orang yang melakukan kehendak Bapa. Bagi Yesus, saudara tidak hanya mereka yang memiliki hubungan darah, tetapi kesatuan iman dan berbuat baik. Bukankah orang Yahudi pun mengakui bahwa mereka anak Abraham? Yesus lebih jauh lagi menunjukkan setiap orang adalah satu saudara dalam Allah Bapa.

Dengan sudut pandang yang baru ini, kita memiliki banyak saudara, bahkan bersaudara dengan setiap orang. Sebab, yang menjadi saudara tidak hanya dibatasi pada hubungan darah, teman satu agama, atas golongan, melainkan kepada siapa pun yang mencari dan merindukan Tuhan serta melaksanakan perintah-Nya.

Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau mau menjadi saudaraku. Ajarilah kami bersaudara dengan semua orang. Amin.

Diambil dari Ziarah Batin 2010

0 comments: