- Bacaan I: Yer 3:14-17
- Mazmur: Mzm 32:10,11-12ab,13
- Injil: Mat 13:18-23
”Karena itu, dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.”
Renungan
Di manakah Allah menaburkan benih Sabda-Nya? Jawabannya adalah dalam hati manusia. Hati adalah pusat jati diri manusia. Di sana manusia merenungkan dan mengambil keputusan untuk bertindak, memilih yang baik atau mengikuti yang jahat. Sabda Allah membimbing manusia untuk taat sebagai anak-anak Allah sehingga manusia selamat dalam perjalanan hidup di dunia ini. Lebih jauh, Allah memberi bantuan dalam hati, yaitu Roh Kudus.
Allah senantiasa menyertai perjalanan umat-Nya melalui para nabi dan para utusan. Mereka melanjutkan pekerjaan Yesus dan ambil bagian dalam karya Allah. Yeremia (3:15) menubuatkan: ”Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.”
Kepada kita diberi bantuan agar menjadi tanah yang subur bagi perkembangan Sabda Tuhan, yaitu Roh Kudus sendiri, para gembala, dan orang-orang yang diutus Allah. Pada akhirnya, kita diberi kebebasan untuk mau dan menyediakan diri bagi pertumbuhan dan perkembangan-Nya. Yang bisa kita lakukan adalah memohon dalam doa, membuka hati dan pikiran kepada para gembala, serta membiasakan membaca Kitab Suci.
Tuhan Yesus, utuslah Roh Kudus utuk membimbingku membaca Kitab Suci dan mendengarkan para gembala-Mu. Amin.
Diambil dari Ziarah Batin 2010
0 comments:
Posting Komentar